Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Sang Maestro Menutup Mata...

Kompas.com - 05/07/2019, 15:15 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika kita berjalan dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati menuju kawasan Blok M, Jakarta Selatan, kita akan melihat sebuah mural bergambarkan wajah dengan ukuran besar terpampang di tiang jalur MRT.

Mural wajah berukuran besar tersebut bertuliskan "Museum Basoeki Abdullah" dengan tanda panah merujuk sebuah jalan.

Ternyata, tanda panah tersebut merujuk rumah Sang Maestro pelukis Indonesia, Basoeki Abdullah.

Rumah tersebut disulap jadi dua museum yang memamerkan lukisan Basoeki Abdullah yang telah dibuat semasa hidupnya.

Rumah yang terletak di Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ini telah diresmikan jadi museum sejak 25 September 2001 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu I Gede Ardika.

Baca juga: Pengunjung Museum Basoeki Abdullah Meningkat Setelah MRT Beroperasi

Beberapa tahun berselang, Mendikbud saat ini Muhadjir Effendy kembali meresmikan gedung kedua museum tersebut, tepatnya di sebelah museum pertama Basoeki Abdullah.

Museum tersebebut memiliki luas kurang lebih 900 meter persegi dengan kapasitas gedung sebanyak tiga lantai.

Suasana sepi dirasakan Kompas.com saat memasuki museum pukul 10.00, Jumat (5/7/2019).

Ternyata tidak begitu banyak pengunjung yang datang pada hari kerja seperti sekarang.

"Biasanya kalau hari kerja minimal 10 orang per hari yang datang. Kalau weekend bisa sampai 50 atau 70 orang yang datang," kata Humas Museum Basuki Abdullah, Septian Tito, saat ditemui di lokasi.

Namun harus diakui, jumlah pengunjung museum tahun ini rata-rata naik mencapai angka 700 per bulan. Untuk tahun lalu, angka pengunjung museum mencapai 16.327.

Dari awal 2019 hingga Mei, pihaknya mencatat 4.752 pengunjung telah menyambangi museum.

Kamar mandi milik Basoeki Abdullah yang berada dalam Ruang Memorial.KOMPAS.com/WALDA MARISON Kamar mandi milik Basoeki Abdullah yang berada dalam Ruang Memorial.

Rampungnya proyek MRT dan mudahnya akses transportasi online menjadi salah satu faktor meningkatkannya jumlah pengunjung museum.

"Mungkin karena tempat ini bisa ditemukan dengan mudah jika dengan transportasi online, jadi akses lebih gampang. Selesai proyek MRT juga berpengaruh baik bagi penambahan jumlah pengunjung di sini," kata dia.

Dari anak-anak sekolah, orangtua, para duta besar, hingga rombongan keluarga kerap mengunjungi museum ini hanya untuk melihat karya Sang Maestro.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com