JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru bisa merevitalisasi 10 kilometer trotoar.
Padahal target awal revitalisasi trotoar pada tahun 2020 adalah sepajang 100 kilometer.
Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan anggaran untuk revitalisasi trotoar dipangkas.
"Diunda karena covid. Kemarin kan (anggaran) Rp 1,2 triliun yang ini bisa transaksi paling Rp 20 miliar (dari Rp 1,2 triliun)," ucap Hari dalam rekaman yang diterima, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Pemprov DKI Kembali Bahas Penempatan PKL di Trotoar
Anggaran Rp 20 miliar tersebut digunakan untuk merevitalisasi trotoar dan menata beberapa stasiun, yakni Stasiun Tanah Abang, Juanda, dan Jati Baru.
Ia merinci, untuk satu paket trotoar yang dikerjakan di lokasi-lokasi tersebut hanya memiliki panjang 300 hingga 500 meter.
"Kecil, Rp 20 miliar itu kecil paling dari Rp 1,2 triliun. Rencana awalnya 100 km, paling sekarang 10 km," kata dia.
Diketahui, dana sebesar Rp 1,56 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 awalnya disiapkan untuk proyek revitalisasi trotoar tahun ini.
Baca juga: Kasus Harian Tembus 1.000 dan Klaim Pemprov DKI Penanganan Covid-19 Terkendali
Hari Nugroho mengatakan, revitalisasi ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah dijalankan sejak 2019 lalu.
"Tahun ini (targetnya) 97 kilometer dengan anggaran untuk trotoar sebesar Rp 1,56 triliun," ucap Hari (15/1/2020) lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.