Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Saksi untuk Ungkap Penyebab Kematian Ketua DPRD Lebak

Kompas.com - 07/09/2020, 14:52 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aparat kepolisian Polres Tangerang Selatan (Tangsel) masih mendalami penyebab meninggalnya Ketua DPRD Lebak, Dindin Nurohmat, di kamar hotel di Serpong, Minggu (6/9/2020).

Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan menjelaskan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab meninggalnya Dindin.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukannya otopsi terhadap jenazah Dindin lantaran tidak melihat adanya tanda-tanda bekas kekerasan.

"Penyebab kematian nanti kami simpulkan setelah periksa semua saksi lengkap. Yang diperiksa beberapa, mulai dari petugas hotel hingga rekan kerja yang menginap dengan almarhum," kata dia saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel Wilayah Serpong

Dari hasil pemeriksaan sementara, Dindin diketahui memiliki riwayat perawatan medis dan sempat mengeluhkan nyeri di bagian dada.

Kendati demikian, Iman belum dapat memastikan apakah Dinding meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

"Yang jelas berdasarkan keterangan saksi ada keluhan dada. Dan kami juga sempat konfrontir, bahwa ada riwayat sakit," ungkapnya.

Dindin Nurohmat ditemukan meninggal di dalam kamar Hotel Marilyn, Serpong Tangerang Selatan, Minggu kemarin.

Kapolsek Serpong AKP Supriyanto membenarkan meninggalnya Ketua DPRD Lebak itu di dalam kamar Hotel Marilyn. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya politisi Partai Gerindra itu.

Menurut Supiyanto, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan terhadap Dindin.

Polisi hanya menemukan sebuah resep dokter dari dalam kamar yang disinyalir milik korban.

"Hanya ada resep dokter di kamar itu. Penyebab kami belum tahu," kata dia.

Sementara itu, polisi memasang garis polisi di lokasi kamar tempat ditemukannya Dindin untuk mempermudah proses penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com