Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berujung Ditangkap Polisi karena Marah dan Mengaku sebagai Pembunuh Yodi Prabowo...

Kompas.com - 11/09/2020, 07:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian editor MetroTV Yodi Prabowo masih menjadi misteri. Jsadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.

Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020), sekitar pukul 00.00-02.00 WIB. Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Baca juga: Fakta Tewasnya Editor Metro TV yang Ditemukan di Pinggir Tol Pesanggrahan

Polisi yang melakukan penyelidikan beberapa waktu lalu menyimpulkan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.

Namun, berkait kesimpulan ini polisi tidak mengeluarkan surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3). Penegak hukum masih menunggu adanya temuan bukti baru seiring berjalannya waktu.

Inilah yang menjadi alasan polisi masih bekerja dalam mengungkap kasus kematian pria warga Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

Namun, tiba-tiba seseorang muncul ke permukaan. Dia mengaku telah menghabisi Yodi. Benar kah? Berikut duduk perkaranya:

Seseorang mengaku bunuh Yodi

Baru-baru ini jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pembunuh editor MetroTV, Yodi, Prabowo. Orang ini berada di Riau.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengonfirmasi adanya penangkapan seseorang yang mengaku telah membunuh Yodi.

"Memang waktu itu kita amankan dengan asumsi, dengan satu pertimbangan yang pertama apa benar informasi itu, walaupun kita yakin tidak," ujar Tubagus kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).

Namun dia tak merinci identitas pria asal Riau yang ditangkap tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan, orang itu membuat pengakuan hanya untuk menakuti teman yang terlibat keributan dengannya.

Baca juga: Ditangkap karena Mengaku Bunuh Yodi Prabowo, Pria Ini Ternyata Ingin Menakuti Temannya

"Dia ribut sama temannya. Kemudian upload, 'Kamu enggak tahu siapa saya? Saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi'. Gitu, ceritanya," kata Tubagus, meniru kalimat yang diucapkan orang bersangkutan.

Video ancaman untuk menakuti rekannya itu pun tersebar. Seseorang yang mendapati video tersebut kemudian melaporkannya ke MetroTV.

"Kemudian mengamankan orang itu, ternyata memang tidak benar (membunuh), dan sudah diklarifikasikan ke orang MetroTV," ucap Tubagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com