JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian editor MetroTV Yodi Prabowo masih menjadi misteri. Jsadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020), sekitar pukul 00.00-02.00 WIB. Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Polisi yang melakukan penyelidikan beberapa waktu lalu menyimpulkan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.
Namun, berkait kesimpulan ini polisi tidak mengeluarkan surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3). Penegak hukum masih menunggu adanya temuan bukti baru seiring berjalannya waktu.
Inilah yang menjadi alasan polisi masih bekerja dalam mengungkap kasus kematian pria warga Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Namun, tiba-tiba seseorang muncul ke permukaan. Dia mengaku telah menghabisi Yodi. Benar kah? Berikut duduk perkaranya:
Seseorang mengaku bunuh Yodi
Baru-baru ini jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang pria yang mengaku sebagai pembunuh editor MetroTV, Yodi, Prabowo. Orang ini berada di Riau.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengonfirmasi adanya penangkapan seseorang yang mengaku telah membunuh Yodi.
"Memang waktu itu kita amankan dengan asumsi, dengan satu pertimbangan yang pertama apa benar informasi itu, walaupun kita yakin tidak," ujar Tubagus kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).
Namun dia tak merinci identitas pria asal Riau yang ditangkap tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, orang itu membuat pengakuan hanya untuk menakuti teman yang terlibat keributan dengannya.
"Dia ribut sama temannya. Kemudian upload, 'Kamu enggak tahu siapa saya? Saya yang terlibat dalam pembunuhan Yodi'. Gitu, ceritanya," kata Tubagus, meniru kalimat yang diucapkan orang bersangkutan.
Video ancaman untuk menakuti rekannya itu pun tersebar. Seseorang yang mendapati video tersebut kemudian melaporkannya ke MetroTV.
"Kemudian mengamankan orang itu, ternyata memang tidak benar (membunuh), dan sudah diklarifikasikan ke orang MetroTV," ucap Tubagus.
Marah dan bercanda
Polsi pun mengungkapkan bahwa motif pria yang mengaku membunuh Yodi itu hanya sebatas canda setelah ia terpancing emosi oleh temannya.
Saat itu pria tersebut memang sedang terlibat keributan dengan teman hingga mengeluarkan ancaman itu.
"Dia itu hanya marah, bercanda saja. Jadi sampai sekarang kita masih dalam kesimpulan yang pernah saya sampaikan (bunuh diri)," kata Tubagus.
Tubagus menjelaskan, penangkapan seseorang itu merupakan bentuk respons Polri untuk mengetahui kebenaran setelah mendapatkan laporan dari masyarakat.
"Setelah dibawa ke sini kita periksa dan memang tidak ada (pembunuhan) dari sisi apanya saja," kata Tubagus.
Saat ini pria itu yang tidak terbukti melakukan pembunuhan terhadap Yodi telah dipulangkan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/11/07333521/berujung-ditangkap-polisi-karena-marah-dan-mengaku-sebagai-pembunuh-yodi