Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

225 Mahasiswa PTIQ Cilandak Positif Corona, 161 Orang Berstatus OTG

Kompas.com - 06/10/2020, 18:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar pasien Covid-19 dari klaster Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Mereka datang ke Wisma Karantina Pademangan pada Senin (4/10/2020).

Total, sebanyak 225 mahasiswa PTIQ terkonfirmasi positif Covid-19 hasil penelusuran.

"Sebanyak 161 orang termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dan dilaksanakan isolasi mandiri di Wisma Karantina Pademangan," ujar Koordinator Dokter Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Letkol drg M Arifin dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di PTIQ Lebak Bulus Bertambah, Total 225 Mahasiswa

Sebelumnya, 53 pasien dari PTIQ datang ke Wisma Atlet Kemayoran pada hari yang sama.

Sebanyak 8 orang ditempatkan di Tower 7 karena terindikasi mengalami gejala yang menyertai.

"Sedangkan 45 orang lainnya termasuk gejala ringan hanya pusing, sehingga ditempatkan di Tower 5 untuk melaksanakan isolasi mandiri," tambah Arifin.

Arifin menjelaskan, pihaknya menerima lagi pasien dari PTIQ sebanyak 11 orang. Sebanyak dua pasien di antaranya dinyatakan memiliki gejala terinfeksi Covid-19.

“Kesimpulannya jumlah pasien yang berasal dari Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an atau PTIQ Cilandak Jakarta Selatan yang dikirim ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejumlah 64 orang dan yang dikirim ke Wisma Karantina Pademangan sejumlah 161 orang, jadi total seluruh sebanyak 225 orang," ujar Arifin.

Baca juga: 200 Mahasiswa Positif Covid-19, Asrama PTIQ Cilandak Tutup

Asrama mahasiswa PTIQ terpantau ditutup. Pascaevakuasi mahasiswa, Senin kemarin, telah dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan.

Awalnya dari informasi yang beredar disebutkan bahwa ada satu kamar yang terpapar. Namun, kini kampus tersebut telah ditutup sementara.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa kampus di bawah koordinasi Kementerian Agama itu masih melakukan pembelajaran tatap muka meski Ibu Kota sedang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sudah diperingatkan kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com