Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana Demo di DPR, 99 Pelajar STM Terjaring Razia di Bekasi

Kompas.com - 07/10/2020, 20:19 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Beredar video pelajar STM yang akan ikut aksi unjuk rasa terjaring razia Polres Metro Bekasi Kota di kawasan Rawa Panjang, Bekasi Timur, Rabu (7/10/2020) siang tadi.

Di dalam video tersebut, tampak para pelajar menggunakan seragam putih abu-abu. Mereka tampak duduk berjejer sambil diperiksa satu per satu tasnya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, ada sebanyak 99 pelajar yang terjaring dalam razia itu. Mereka dijaring saat akan berangkat demo tolak UU Cipta Kerja di Gedung DPR.

"Tadi pada saat kita melakukan patroli untuk memastikan situasi wilayah Kota Bekasi aman kondusif, diperjalanan terlihat ada pelajar yang menaiki truck dengan jumlah 99 orang. Itu yang rencananya akan berankat ke Jakarta," ujar Wijonarko saat dikonfirmasi, Rabu ini.

Baca juga: 64 Anak Berencana Demo di DPR, Wakapolres Jaksel: Kalau Ditanya, Mereka Ikut-ikutan

Wijonarko mengatakan, pelajar itu langsung diadang polisi dan diturunkan dari truck.

Langsung di tempat kejadian perkara, polisi memeriksa tas masing-masing pelajar tersebut dan mendatanya. Polisi juga lakukan pembinaan terhadap 99 pelajar tersebut.

"Dari hasil penggeledahan tidak ditemukan (senjata tajam), namun kita tetap melakukan pembinaan kepada mereka supaya kejadian ini tidak terulang kembali," kata dia.

Para pelajar STM yang terjaring razia tersebut adalah pelajar asal Cibitung dan Karawang.

Ia mengatakan, polisi akan terus mengantisipasi aksi unjuk rasa di wilayahnya. Pasalnya hari ini pihak aparat menerjunkan 337 personel di perbatasan Kota Bekasi.

Baca juga: 89 Remaja Diamankan Saat Hendak Demo ke DPR, Dua di Antaranya Positif Covid-19

Hal itu untuk mencegah massa aksi yang hendak ke luar Kota Bekasi.

"Oleh karena itu upaya yang kita lakukan adalah dalam rangka mengantisipasi supaya kondisi tetap aman dan kondusif," kata dia.

Dia mengimbau agar orangtua mengawasi anak-anaknya untuk tidak keluar rumah dan ikut aksi unjuk rasa.

"Kiranya kepada orang tua dalam kondisi Pandemi Covid-19 bisa menjaga anaknya untuk tidak melakukan aksi. Apalagi melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dengan memberikan arahan, bimbingan untuk tetap belajar dari rumah secara virtual, sehingga ilmunya bisa bertambah juga dan wawasan yang dimiliki ini bisa bertambah dalam rangka meraih cita-cita nya di masa depan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com