Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Terluka Saat Demo di Cikarang, PMII Akan Lapor Polisi

Kompas.com - 09/10/2020, 08:18 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan melaporkan ke polisi kasus kekerasan terhadap Nasrul, salah satu Universitas Pelita Bangsa (UPB) saat aksi unjuk rasa di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (7/10/2020).

Nasrul adalah salah satu dari enam mahasiswa UPB yang jadi korban kericuhan saat unjuk rasa di Jababeka.

Nasrul mengalami luka di bagian kepala hingga harus dioperasi.

Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi M Harun Al Rasyid menyampaikan, pihaknya tengah mengumpulkan bukti sebagai dasar laporan ke kepolisian.

"Kami bersikeras agar tidak lagi terjadi. Kita juga niatnya menyampaikan aspirasi. Ini kok malah seperti itu. Kalau sudah kumpulkan bukti, kita besok atau lusa akan lakukan pelaporan dari PMII," ujar Harun saat dihubungi, Kamis (8/10/2020) kemarin.

Baca juga: Kronologi Bentrokan 9 Jam di Jakarta, Massa Anarkistis Merusak Ibu Kota

Harun mengatakan, kini keadaan Nasrul sudah mulai membaik dan telah dipindahkan ke ruang perawatan. Nasrul sudah bisa berkomunikasi.

"Sekarang kondisi sudah baik-baik saja. Sudah bisa komunikasi dan fase pemulihan dan Insya Allah udah pindah ke ruang rawat inap," kata Harun.

Sementara, lima korban lainnya kini masih dalam masa pemulihan.

Baca juga: Mahasiswa Korban Kericuhan Saat Unjuk Rasa di Jababeka Dioperasi di Kepala

Humas Universitas Pelita Bangsa Nining sebelumnya mengatakan, Nasrul alami keretakan di bagian tulang kepala sehingga harus dioperasi.

Dokter menduga luka di kepala Nasrul akibat pukulan atau terkena tembakan gas air mata. Namun, Nining tak menyebut siapa pelaku yang mengakibatkan korban terluka.

"Dokter sampaikan ada keretakan di bagian tulang kepala. Ini patah. Kemungkinan bisa saja dari tembakan gas air mata dan pukulan. Nasrulnya sendiri merasa memang ada yang menimpa kepalanya," kata Nining.

Roy, mahasiswa Universitas Pelita Bangsa juga mengalami luka parah di bagian kepala.

"Sama ada keretakan, tetapi Roy tidak sampai operasi. Kalau Nasrul ada patah di bagian kepala sekaligus retak," ucap dia.

Baca juga: Kerugian MRT Jakarta Dampak Demo Anarkistis: Kaca Pecah hingga Eskavator Terbakar

Nining menyayangkan adanya korban dari aksi unjuk rasa tersebut. Meski demikian, ia mengakui para mahasiswa belum izin dengan kampus untuk ikut aksi unjuk rasa itu.

Sebelumnya, mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di kawasan industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Rabu kemarin

Namun, aksi tersebut berakhir ricuh hingga bentrok dengan aparat.

Ketua BEM FEBIS Universitas Pelita Bangsa Suhendar mengatakan, bentrokan terjadi karena diduga ada penyusup yang memprovokasi.

Ada sejumlah orang yang tak menggunakan jaket almamater. Padahal, seluruh mahasiswa yang ikut aksi harus menggunakan jaket almamater.

"Jadi ada penyusup, mereka lempar-lempar batu, gitu. Jadinya pada kepancing juga, pihak kepolisian juga (ikut lempar batu)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com