JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Ciracas, Rikia Marwan mengatakan tembok PT. Khong Guan yang sebelumnya roboh beberapa hari lalu sedang dibangun kembali. Proses pembangunan sendiri dilakukan oleh pihak PT. Khong Guan.
Rikia mengatakan pembangunan tembok pada hari pertama baru mencapai 10 persen.
“Kemarin kunjungan kita sama Pak Wali Kota baru dilaksanakan 10 persen (pembangunan). Karena kan hari pertama pembangunan. Mudah-mudahan sekarang semakin bertambah” kata dia saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).
Rikia mengatakan proses pembangunan diharapkan bisa berjalan dengan cepat. Pasalnya, musim hujan diperkirakan mulai datang.
Baca juga: Wali Kota Jaktim Minta Khong Guan Tanggung Jawab atas Banjir di Ciracas
Jika pembangunan cepat selesai, selokan warga tak lagi tersumbat dengan puing reruntuhan tembok.
“Tolong minimal tembok baru dulu dikasih penyanggah sehingga tidak rubuh lagi . Masih ada beberapa meter agar dipasaNg penyanggah-penyanggah,” ucap dia.
Selain menekan proses pembangunan agar cepat selesai, dia juga memastikan proses ganti rugi kepada warga terdampak banjir juga berjalan.
Saat ini, pihak PT. Khong Guan dan warga masih dalam tahap pendataan jumlah kerugian.
Nantinya, hasil dari pendataan itu akan diserahkan langsung kepada pihak PT. Khong Guan. Jika daftar kerugian sudah disetujui kedua belah pihak, maka proses ganti rugi pun akan berjalan.
Baca juga: PT Khong Guan dan Warga Ciracas Disebut Sedang Data Kerugian akibat Tembok Roboh yang Picu Banjir
Pihak Rikia hanya memastikan daftar ganti rugi yang sudah disetujui kedua belah pihak harus dipenuhi PT. Khong Guan.
“Setelah ada kesepatan Ya. Kita akan tetap mengingatkan kembali untuk kesepakatan itu dipenuhi,” tutup dia.
Peristiwa tembok roboh terjadi pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul 18.30 WIB, saat terjadi hujan deras yang mengguyur kawasan setempat sejak sore hari.
Tembok berukuran tinggi 2 x 3 meter yang membatasi pabrik PT Khong Guan dengan permukiman penduduk RW 08 tiba-tiba roboh.
Tembok berusia sekitar 30 tahun itu berdiri di atas saluran air yang menyempit dengan lebar sekitar 1,5 meter, sehingga puing tembok berjatuhan menutup saluran air warga.
Dampaknya, air saluran meluap dan merendam sekitar 200 jiwa penduduk di RT 05 dan RT 10 dengan ketinggian air 1,5 meter.
"Ada 200 warga yang terdampak rumah dan dua kendaraan motor tertimpa tembok," kata Ketua RW 08 Ciracas Herman. Selain itu, sejumlah atap rumah juga dilaporkan rusak berikut perabotan rumah warga yang terendam air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.