Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Ormas Makan Korban di Ciledug tapi Berujung Damai, Pengamat: Jangan Didiamkan!

Kompas.com - 30/10/2020, 15:30 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Daerah Ciledug Kota Tangerang dikenal sebagai daerah langganan bentrok antar organisasi masyarakat (ormas).

Setidaknya ada dua bentrokan dalam waktu dekat terjadi yaitu pada 29 September lalu dan 29 Oktober kemarin.

Pengamat Kepolisian dan Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Andrea Poeloengan mengatakan kejadian tersebut terulang karena penegakan hukum oleh kepolisian belum menyentuh akar masalah.

"Permasalahannya, hingga saat ini penyelesaian dan penanganan belum menyentuh akar masalah," kata dia saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (30/10/2020).

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Ormas di Ciledug Berakhir Damai

Anggota Kompolnas 2016-2020 ini menilai, polisi masih sekadar asal mendamaikan apabila terjadi bentrokan antar ormas.

"Jadi jangan asal didamaikan jika tidak ada kepastian akar permasalahan," kata dia.

Jika tidak sampai ke akar masalah, maka kata damai dinilai tidak akan menyelesaikan masalah dan keributan yang sama pasti akan terjadi.

"Kedua pemerintah dalam hal ini harus tegas," tutur Andre.

Baca juga: Bubarkan Tawuran Ormas di Tangerang, Kapolsek Ciledug Kena Sabetan Benda Tajam

Menurut dia, jika memang ormas tersebut dinilai meresahkan masyarakat bahkan sampai mengancam keselamatan dan stabilitas kamtibmas, maka harus dibubarkan.

"Tidak boleh didiamkan," tutur dia.

Adapun sebelumnya, bentrok organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dengan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug Kota Tangerang terjadi pada Kamis (29/10/2020) dinihari.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan persoalan kedua ormas sudah diselesaikan dengan cara komunikasi dan berujung damai.

Dia mengatakan sudah meminta kepada semua ormas yang ada di Kota Tangerang untuk menjaga situasi keamanan agar lebih kondusif.

"Tidak hanya Pemuda Pancasila dan FBR, tapi ormas lain memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama untuk menjaga situasi kamtibmas di Kota Tangerang," tutur dia.

Sugeng mengatakan, akibat peristiwa tersebut dua orang mengalami luka-luka akibat sayatan benda tajam. Saat ini, lanjut Sugeng, Polisi masih menyelidiki penggunaan senjata tajam saat bentrok berlangsung.

"Kita lihat hasil proses penyelidikan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com