Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden PKS Turun Gunung Jelang Pilkada Depok, Idris: Saya Makin Pede

Kompas.com - 05/11/2020, 20:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok, Mohammad Idris mengaku semakin percaya diri jelang Pilkada Depok yang digelar 9 Desember 2020.

Pasalnya, Kamis (5/11/2020), Presiden PKS Ahmad Syaikhu sengaja datang ke Depok dalam rangka memberi arahan khusus guna meraih kemenangan di Pilkada.

"Iya, pastinya saya makin pede (percaya diri)," kata Idris kepada wartawan, Kamis.

"Setahu saya itu memang sudah diprogramkan oleh TPPD (tim pemenangan pemilu daerah) PKS Kota Depok," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Depok Usut Dugaan Kampanye di Tempat Ibadah hingga PNS Tak Netral

Idris mengatakan, Syaikhu sebetulnya tidak hanya melawat ke Depok dalam rangka memberi arahan pemenangan Pilkada Serentak 2020.

Syaikhu akan pula menyambangi daerah-daerah lain di mana PKS mengusung calon kepala daerah.

Namun, Depok yang selama ini dianggap sebagai poros kekuatan PKS, rupanya jadi daerah pertama yang dikunjungi Syaikhu.

"Jadi ini sebuah kehormatan, penghargaan juga kepada kami, kick-off-nya itu di Kota Depok," lanjutnya.

Baca juga: Pilkada Depok: Dana Kampanye Idris Versus Pradi, Siapa Unggul?

Sebagai informasi, PKS mengusung kandidat Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono buat bertempur di Pilkada Depok 2020. Keduanya memperoleh nomor urut 2.

Idris sejatinya kalangan nonpartai namun dikenal dekat dengan pejabat teras PKS. Di samping itu, Idris adalah wali kota Depok saat ini.

Sementara itu, Imam Budi Hartono sudah 2 periode duduk di DPRD Jawa Barat.

Idris menghadapi lawan yang juga petahana, yakni wakilnya saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna yang notabene Ketua DPC Gerindra Depok.

Baca juga: Pertarungan Dua Matahari di Pilkada Depok 2020

Pradi berpasangan dengan Afifah Alia kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, sebagai kandidat nomor urut 1.

Idris-Imam diusung oleh 3 partai di parlemen, yaitu PKS, Demokrat, dan PPP.

Sedangkan Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk, yakni Gerindra, PDI-P, PKB, Golkar, PAN, dan PSI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com