Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Masyarakat Tak Ramai-ramai Jemput Rizieq Shihab di Bandara

Kompas.com - 06/11/2020, 07:45 WIB
Nursita Sari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat tidak ramai-ramai menjemput pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sebab, situasi pandemi Covid-19 saat ini masih berlanjut.

"Yang tidak kami harapkan adanya orang berkumpul ramai-ramai, makanya kami mengharapkan, mengimbau untuk orang yang menjemputnya nantinya, sebaiknya tidak usah ramai-ramai ke bandara, cukup beberapa orang saja yang menjemput," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Kamis, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Kemenkes: Wajib Karantina 14 Hari

Lebih lanjut Yusri menjelaskan mengenai status Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan objek vital nasional dan mempunyai ketentuan khusus yang melarang lokasi tersebut menjadi tempat berkumpulnya massa.

"Bandara Soekarno-Hatta jadi objek vital nasional dan sesuai Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2004 tentang Pengembangan Objek Vital Nasional, tidak boleh ramai-ramai ke sana, harus ada pengamanan khususnya yang diterapkan, sehingga kami mengimbau kepada penjemput agar tidak perlu datang ke sana," ujarnya.

Baca juga: Riwayat Pelarian Rizieq Shihab ke Arab Saudi hingga Memutuskan Pulang

Polda Metro Jaya menegaskan tidak menyiapkan pengamanan khusus terkait rencana kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia pada 10 November 2020.

"Secara khusus tidak ada, Polda Metro Jaya tidak menyiapkan," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengimbau kepada pendukung HRS untuk tertib.

"Kami mengimbau kepada para pengikutnya, pendukungnya, agar melaksanakan penjemputan dengan tertib," ujar Brigjen Pol Awi.

Baca juga: Dapat Perpanjangan Visa, Rizieq Shihab Akan Tuntut yang Menyebutnya Overstay

Menurut Awi, Polri akan melakukan penertiban jika penjemputan bisa mengganggu ketertiban umum.

"Nanti kalau situasi tidak memungkinkan, tentunya Polri juga akan turun tangan untuk melakukan pengamanan secukupnya," tuturnya.

Sebelumnya, Rizieq mengumumkan bahwa dirinya segera pulang ke Indonesia pada 9 November 2020 menggunakan penerbangan pukul 19.30 waktu Arab Saudi.

Rizieq dan keluarga rencananya tiba di Tanah Air pada Selasa, 10 November 2020, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, pukul 09.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com