Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tipuan Madu Palsu: Diproduksi di Pabrik Kotor dan Timbulkan Masalah Kesehatan

Kompas.com - 12/11/2020, 09:41 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Polda Banten mengungkap praktik pemalsuan madu. Pelaku berinsial TM (35) ditangkap dengan sangkaan membuat madu palsu.

Pria yang sebelumnua berdagang mie itu ditangkap di tempat produksinya di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/11/2020).

TM mengaku beralih profesi setelah permintaan madu meningkat di masa pandemi Covid-19.

Berbekal informasi yang ia peroleh dari lingkungan sekitarnya, TM memproduksi madu palsu.

Sementara, untuk memasarkannya, ia dibantu oleh dua rekannya yang juga telah ditangkap.

Baca juga: Mengintip Pabrik Madu Palsu Beromzet Ratusan Juta Rupiah di Kembangan

Berdasarkan penjelasan Kasubdit Indag 1 Direktorar Reserse dan Kriminal Khusus Polda Banten, Doffie Fahlevi, madu yang diproduksi oleh TM dapat menimbulkan efek bagi kesehatan.

Alih-alih meningkatkan imunitas tubuh, warga yang mengkonsumsi madu tersebut mengeluhkan sakit perut serta muntah-muntah.

"Banyak warga Banten yang sakit perut setelah minum madu ini," ujar Doffie.

TM ditangkap setelah polisi dengan sengaja membeli madu palsu yang ia pasarkan. Kemudian, polisi melakukan uji kandungan terhadap madu tersebut.

Dari hasil tes, didapati bahwa tidak ada sepersen pun madu asli yang terkandung di dalam madu yang diproduksi TM.

Baca juga: Cara Bedakan Madu Asli dengan yang Palsu Menurut Petani Banten

Pabrik kotor

Rumah kontrakan satu lantai yang berlokasi di Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan, disulap oleh TM menjadi pabrik yang memproduksi madu palsu.

Sekali pandang, dapat dipastikan isi rumah tersebut jauh dari higienis.

"Bisa dilihat di sini tidak steril sama sekali," kata Doffie.

Puluhan drum campuran madu palsu disusun di dalam pabrik dadakan tersebut. Terlihat lalat-lalat mati yang mengambang di atas cairan madu.

Bau menyengat keluar dari drum-drum yang tersusun di pabrik.

Sementara, lantai dari tempat itu berwarna kecoklatan dampak tumpahan dari cairan madu palsu.

Melangkah pun harus hati-hati sebab lantai lengket dan kotor.

Di bagian belakang kontrakan, terdapat satu ruangan khusus yang digunakan TM untuk memasak cairan madu palsu.

Asal campur bahan berbahaya

Untuk membuat madu palsu, TM mencampurkan beberapa bahan dengan takaran sesukanya.

"Pelaku menggunakan bahan itu dengan kira-kira, warnanya bagaimana sudah cukupkah, manisnya sudah cukupkah, kentalnya sudah cukupkah. Itu semua mengira-ngira," jelas Doffie

Salah satu bahan yang digunakan adalah molases.

"Molases tersebut merupakan salah satu campuran pakan ternak sehingga berbahaya buat dikonsumsi," ujar Doffie.

Baca juga: Pembuat Madu Palsu di Kembangan Sehari-hari Berdagang Mi Ayam

Campuran tersebut setelahnya dikemas ke dalam botol sehingga sulit dibedakan dengan madu asli yang beredar di pasaran.

Cairan madu tersebut akan dibantu pasarkan oleh dua rekan TM yang berlokasi di Banten.

Rekannya akan memesan melalui telepon kemudian datang langsung ke pabrik untuk membawa madu yang telah dikemas, maupun yang berada di dalam jerigen untuk kemudian dipasarkan.

Raup ratusan juta rupiah

Diketahui bahwa satu buah botol yang dijual oleh TM dibandrol harga Rp 25.000.

Sementara, modal yang dibutuhkan TM untuk membuat satu buah botol hanyalah sekitar Rp 17.000

Berdasarkan keterangan TM, dalam satu kali produksi dalam satu hari, ia mampu menghasilkan madu sebanyak satu ton.

Dari satu ton madu tersebut, ia menghasilkan omzet sebanyak Rp 600 juta.

"Bisa (mendapat omzet) Rp 600 juta untuk sekali produksi itu, mereka," jelas Doffie.

Berdasarkan perhitungan pihak Polda Banten, berarti dalam satu tahun, ia mampu menghasilkan omzet penjualan lebih dari Rp 8 miliar.

Karena perbuatannya, TM terancam hukuman penjara selama lima tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com