Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makam Pahlawan Tak Dikenal di TMP Kalibata...

Kompas.com - 15/11/2020, 08:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deretan makam dengan batu nisan bertulisakan 'pahlawan tak dikenal' di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, menarik rasa penasaran.

Sekilas, tidak ada yang berbeda pada penampilan makam pahlawan tak dikenal dengan makam pahlawan lain di TMP Kalibata.

Setiap makam berukuran 2x1 meter presisi. Tepiannya terbuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil yang dikeraskan.

Pada bagian tengah makam, kerikil kecil tersebar merata, tersusun rapih.

Batu nisan setinggi sekitar satu meter berbahan serupa dengan tepi makam, menjadi penanda. Pada bagian pangkal nisan, terdapat helm besi berwarna silver.

Saat banyak makam lain ramai tabur bunga dan wewangian, makam para pahlawan tak dikenal itu seolah sendirian. Sepi.

"Ya, logikanya, karena tidak dikenal siapa yang mau tabur bunga? Kan gitu. Palingan ada keluarga pahlawan lain atau anak sekolah yang datang untuk tabur bunga di sana. Tapi itu juga jarang banget," ujar salah seorang penjaga makam, Sodikin, Senin, 9 November 2020.

Sodikin tampak kebingungan saat ditanya perihal asal-usul makam pahlawan tak dikenal itu.

Bahkan, salah seorang di antaranya sampai mencari informasi di mesin pencari internet. Hasilnya, nihil pula.

Asal-usul

Di tengah simpang siur itu, salah seorang di antara penjaga berkata, "Coba tanya Pak Mardi. Dia Google-nya TMP Kalibata" sembari menunjuk seorang bapak yang sedang duduk di tepi jalan setapak makam.

Sumardi, salah satu petugas di Taman Makam Pahlawan, saat ditemui Kompas.com pada Senin (9/11/2020). Dia bertutur banyak soal sejarah keberadaan pahlawan tak dikenal di taman makam ini. KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Sumardi, salah satu petugas di Taman Makam Pahlawan, saat ditemui Kompas.com pada Senin (9/11/2020). Dia bertutur banyak soal sejarah keberadaan pahlawan tak dikenal di taman makam ini.

Setelah berbincang-bincang, rupanya benar. Sumardi (56) tahu banyak hal tentang TMP Kalibata. Terutama asal-usul makam pahlawan tak dikenal.

Ia bercerita, salah satu penanda bahwa jenazah itu merupakan pejuang perang adalah ikat kepala berwarna merah putih.

"Waktu perang kan mana ada bawa identitas. Nah, tapi dulu itu ada simbol ikat merah putih di kepala. Yang pakai itu, pasti pejuang," ujar lelaki yang merupakan PNS di Komando Garnisun Tetap I itu.

Karenanya, jenazah di medan perang yang mengenakan ikat kepala merah putih dan tidak dikenal identitasnya, akan dikategorikan sebagai pahlawan tak dikenal.

Sumardi juga menjelaskan bahwa ada 43 makam pahlawan tak dikenal di TMP Kalibata. Makam pahlawan tak dikenal tersebar di Blok F, E dan A.

Lantas, bagaimana asal-usul jenazah yang berada di makam tak dikenal?

Simak selengkapnya di Baca juga: Pahlawan Tak Dikenal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com