Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahayu Saraswati Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Pelecehan Fotonya

Kompas.com - 17/11/2020, 12:30 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara) memenuhi panggilan kepolisian untuk memberikan klarifikasi terkait kasus pelecehan seksual yang dialaminya.

Sara mengatakan, dia dan kuasa hukumnya datang ke Mapolres Tangerang Selatan pada Selasa (17/11/2020), dengan membawa sejumlah bukti yang menunjukkan adanya tindak pelecehan seksual.

"Kami ada beberapa screen capture, karena ini kan online ya lewat grup Facebook. Jadi itu yang kami bawa sesuai dengan apa yang kami laporkan minggu lalu," ujar Sara saat ditemui di Polres Tangerang Selatan, Selasa.

Kendati demikian, Sara tidak menjelaskan lebih lanjut terkait klarifikasi yang disampaikannya dia kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Merasa Dilecehkan Terkait Foto Hamil, Rahayu Saraswati Laporkan Akun Facebook ke Polisi

"Tunggu dari penyelidik hasilnya seperti apa. Mereka nanti yang akan memberikan. Kami hanya melaporkan bahwa akun tersebut yang mem-posting," ungkap Saras.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra belum bisa memberikan komentar terkait klarifikasi yang disampaikan Sara.

Sara sebelumnya merasa dilecehkan. Dia menyebut, pelecehan dilakukan oleh seseorang yang diduga simpatisan atau pendukung rivalnya di Pilkada Tangsel 2020, yakni pasangan calon Siti Nur Azizah - Ruhamaben dan Benyamin Davnie - Pilar Saga.

Baca juga: Komnas Perempuan Desak Bawaslu Tangsel Tindak Paslon yang Lecehkan Rahayu Saraswati

Lewat jejaring sosial Facebook, akun bernama Bang Djoel mengunggah foto Sara dalam keadaan hamil dengan narasi pelecehan.

"Yang mau coblos udelnya silakan. Udel dah diumbar. Pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel??" tulis akun Facebook bernama Bang Djoel, dikutip Senin (26/10/2020).

Postingan tersebut kemudian viral kala Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengunggah ulang kiriman itu di akun pribadi Twitter.

Sara kemudian merespons. Dia mengatakan, foto yang digunakan untuk melecehkannya diambil sekitar lima tahun lalu, ketika dia tengah mengandung anak pertamanya.

Namun, pengunggah mengaitkan foto tersebut dengan kontestasi Pilkada Tangerang Selatan dan memanfaatkannya untuk kepentingan politik.

"Dijadikan alat serangan yang mempertanyakan kelayakan saya sebagai seorang pemimpin," ujar Sara, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Sebelum Foto Hamil, Rahayu Saraswati Pernah Merasa Dilecehkan Lewat Postingan Paha Mulus

Menurut Sara, kata-kata yang dituliskan pemilik akun tersebut dalam unggahannya sudah termasuk bentuk pelecehan seksual.

Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu kemudian melaporkan kasus pelecehan itu Mapolres Tangerang Selatan pada Selasa (10/11/2020).

Sara menyebut langkah hukum diambil bukan karena permasalahan politik seiring pencalonan dirinya di Pilkada Tangerang Selatan 2020.

"Saya melaporkan akun tersebut bukan karena masalah politik," ujar Sara dalam keterangannya, Rabu (11/11/2020).

Menurut dia, pelapor ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kasus pelecehan seksual yang banyak dialami para perempuan.

"Kali ini berbeda dari yang lainnya, karena yang dilakukan adalah pelecehan seksual. Di mana ini hanya menjadi satu contoh kecil dari apa yang dialami ribuan perempuan di Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com