Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi JPO Jalan Ahmad Yani Bekasi, Berlubang dan Penuh Coretan

Kompas.com - 27/11/2020, 13:52 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI,KOMPAS.com - Warga Kota Bekasi kembali disuguhkan "pemandangan" mengganggu. Setelah sebelumnya tumpukan sampah kayu dan bambu di Bendung Bekasi, Jalan Mayjen Hasibuan, kini mata masyarakat dihadapkan dengan kondisi jembatan penyebrangan orang (JPO) yang tak terawat.

JPO itu membentang di Jalan Ahamd Yani, Bekasi Barat, menyambungkan wilayah Stadion Patriot dengan Kantor Wali Kota Bekasi

Dari pantauan Kompas.com, jembatan tersebut tampak tak terawat. Kondisinya usang dan terasa berdebu kala menyeberang dengan menggunakan jembatan ini.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Revitalisasi Satu JPO di Kawasan Sudirman

Ketika baru melangkah beberapa meter, mata langsung "dihibur" dengan berbagai coretan cat semprot. Coretan itu ada di sisi kanan, kiri jembatan. Bahkan kalau kita menengok ke atas sambil berjalan, coretan itu ada bak menyapa pejalan kaki.

Coretannya pun tak begitu jelas. Dari mulai nama seseorang yang tak dikenal sampai garis tak berpola juga ada di sana.

Selain itu, warna cat semprot yang dipakai pun beragam. Ada yang berwarna merah, ada pula berwarna biru.

Jika melangkah lagi ke posisi tengah jembatan, tampak pancaran sinar matahir menembus dari atas.

Baca juga: JPO GBK Dirusak Aksi Vandalisme

Cahaya matahari itu mendarat ke dalam jembatan dengan bentuk persegi. Ternyata, cahaya itu masuk dari atap jembatan yang bolong.

Lubang atap jembatan itu diperkirakan sepanjang 40 sentimeter dengan lebar 50 sentimeter.

Terlepas dari itu, sepertinya sedikit warga yang menyadari suguhan "pemandangan" yang disajikan JPO ini. Pasalnya, dari pantauan Kompas.com, sangat jarang warga yang melintas di dalamnya.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Widayat Subroto Hardi mengatakan, pihaknya akan memeriksa kondisi jembatan tersebut dalam waktu dekat.

"Temuan JPO di Jalan Jendral Ahmad Yani kami akan cek ulang ke lapangan, mungkin sudah bulan lalu kita lakukan proses itu tapi kita lakukan cek ke lapangan," kata Widayat, Jumat (27/11/2020).

"Kemudian, kalau memang perlu perbaikan dan pemeliharaan kita coba lakukan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com