BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi Kota guna mengusut kasus bayi berusia dua tahun yang meninggal saat diajak mengemis dengan ibunya.
Sebelumnya, Polres mengaku akan berkoordinasi dengan KPAI untuk mengusut kasus ini. Namun, hingga saat ini, KPAI sendiri belum menerima laporan dari Polres.
Menurut Susanto, ada beberapa yang harus diperjelas pihak kepolisian. Salah satunya adalah status antara sang ibu dengan anak.
Baca juga: Bayi Dua Tahun Meninggal Saat Diajak Sang Ibu Mengemis
"Hal ini diperlukan agar diketahui positioning kasusnya. Apakah benar ini ibunya atau bukan. Itu juga bagian penting yang perlu didalami oleh teman-teman kepolisian," kata Susanto saat dikonfirmasi, Sabtu (28/11/2020)
Terlepas status orang tua dengan anak, KPAI secara tegas mengecam aksi tersebut. Menurut dia, tidak sepantasnya seorang anak diajak mencari uang dengan cara meminta - minta.
"Hal seperti ini mesti dicegah pemerintah daerah dan elemen terkait agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik," kata Susanto.
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menjelaskan bagaimana awal mula sang ibu menyadari anaknya sudah meninggal dunia.
Baca juga: Bayi Dua Tahun Meninggal Saat Diajak Mengemis, Polisi Gandeng KPAI Usut Dugaan Eksploitasi Anak
Erna mengatakan awalnya sang ibu yang bernama Nur Astuti Anjaya (32) tengah menggendong sang anak sambil meminta minta di kawasan Pasar Bantar Gebang, Kamis (26/11/2020).
Di tengah aktivitas meminta-minta, Astuti baru sadar bahwa putranya yang bernama Anjaya Saputra sudah tak bergerak sama sekali.
"Jadi dia (sang anak) digendong sama ibunya dalam keadaan sakit. Digendong ibunya lagi minta-minta terus ibunya enggak tahu kalau anaknya sudah meninggal," kata Erna.
Sadar anaknya tak bergerak lagi, Astuti sempat membawa ke klinik terdekat. Ketika diperiksa, anak itu dinyatakan meninggal dunia.
Erna mengatakan anak malang ini memang sebelumnya sudah menderita sakit. Namun pihak kepolisian belum memastikan penyakit apa yang diidap sang anak.
"Yang dapat kami pastikan tidak ada tanda-tanda luka kekerasan dari tubuh korban," tutup Erna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.