Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet Dikhawatirkan Penuh Jika Tak Ada Penurunan Kasus Covid-19

Kompas.com - 30/11/2020, 15:57 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran RM Tjahja Nurobi mengkhawatirkan terjadinya lonjakan pasien jika tak ada tren penurunan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan.

"Mudah-mudahan kita berdoa trennya tidak bertambah tinggi, tapi bisa melandai. Kalau dengan tren seperti ini, kami takutkan nanti akan timbul semacam luapan," kata Tjahja dalam dialog yang disiarkan di YouTube BNPB, Senin (30/11/2020).

Dalam beberapa waktu terakhir, kasus harian Covid-19 di Indonesia diketahui terus meningkat, bahkan mencatatkan penambahan tertinggi kasus harian Covid-19 sejak pandemi.

Pada Minggu kemarin misalnya, penambahan kasus harian kembali menyentuh angka tertinggi dengan 6.267 kasus.

Baca juga: Tower 4 RS Wisma Atlet Kini Dipakai untuk Pasien Bergejala

Di saat yang sama, keterisian Wisma Atlet juga terus meningkat.

"Saat ini di RS Wisma atlet total pasien masih di 3.500 orang. Namun, dari jumlah ini, kami melihat bukan masalah persentase jumlahnya, tapi lebih ke arah percepatan pengisiannya, sehingga kita perlu antisipasi," kata dia.

Dia menyebutkan, keterisian Wisma Atlet meningkat dalam waktu yang cepat karena banyak pasien yang masuk dalam beberapa waktu terakhir, sedangkan pasien yang sembuh jumlahnya lebih sedikit.

Pasien yang baru masuk itu juga umumnya memiliki gejala sedang dan ringan.

Oleh karena itu, tower 4 yang semula disiapkan untuk orang tanpa gejala (OTG) kini dialihfungsikan untuk pasien bergejala.

Sementara itu, sebagian pasien OTG dipindahkan ke wisma atlet atau hotel-hotel isolasi yang telah disiapkan.

Baca juga: UPDATE 29 November: 3.531 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet

Dengan begitu, maka saat ini ada tiga tower yang difungsikan untuk pasien bergejala, yakni Tower 4, Tower 6, dan Tower 7. Hanya Tower 5 yang diperuntukkan untuk pasien tanpa gejala.

Berikut data keterisian tiap tower per Senin ini:

Tower 4:

  • Jumlah pasien:159
  • Sisa bed: 1387
  • Keterisian: 10,28 persen

Tower 5:

  • Jumlah pasien: 1.150
  • Sisa bed: 420
  • Keterisian: 73,25 persen

Tower 6:

  • Jumlah pasien: 859
  • Sisa bed: 441
  • Keterisian: 66,08 persen

Tower 7:

  • Jumlah pasien: 1.278
  • Sisa bed: 300
  • Keterisian: 80,99 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com