DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota nomor urut 2 Depok Imam Budi Hartono menyatakan telah menyiapkan beberapa strategi untuk memanfaatkan lahan di Kota Depok.
Hal itu ia sampaikan dalam pendalaman visi dan misi pada debat publik putaran kedua kandidat Pilkada Depok 2020, Senin (30/11/2020).
"Untuk pengamanan alih fungsi lahan kami akan menyiapkan perda, untuk pengamanan lahan pertanian dalam perda rencana tata ruang wilayah," kata Imam yang kali ini tampil sendiri karena pasangannya, Mohammad Idris, sedang dikarantina lantaran positif Covid-19.
"Sementara untuk lahan tidur, jika itu milik pemerintah, maka kami akan aktivasi dengan dana Rp 5 miliar per kelurahan dan salah satunya ada untuk urban farming. Jika itu adalah lahan swasta, maka akan kami sewa atau kami akan melakukan bagi hasil," jelasnya.
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Imam Budi Sendirian Hadapi Pradi-Afifah
Imam menyebutkan, tren urban farming di Depok sedang tumbuh pesat.
Begitu pun dengan tren ikan hias di Depok yang diklaim berhasil menyasar pasar mancanegara.
"Jika Idris-Imam memimpin, kami akan melanjutkan kesuksesan-kesuksesan bersama masyarakat Depok, melalui dana Rp 5 miliar kelurahan, kami bangun kelurahan cerdas," tutupnya.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono, yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Baca juga: Timses Harap Idris Ikut Debat Kandidat Pilkada Depok secara Virtual
Idris-Imam diusung 17 kursi di parlemen, yakni melalui PKS, Demokrat, dan PPP serta Partai Berkarya di luar parlemen.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019.
Pradi-Afifah diusung koalisi gemuk terdiri dari 33 partai di DPRD Kota Depok, yakni Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI, serta tujuh partai lain di luar parlemen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.