JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit ( MRT) Jakarta William Sabandar mengatakan, penumpang MRT sepanjang tahun 2020 rata-rata 27.901 orang per hari.
"Rata-rata penumpang kami pada tahun 2020 sebanyak 27.901 orang per hari," kata William dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (10/12/2020).
Berdasarkan data PT MRT Jakarta, jumlah penumpang mulai anjlok sejak Maret 2020. Pada Februari 2020, rata-rata jumlah penumpang harian sebanyak 88.444 orang. Lalu pada Maret, jumlahnya anjlok menjadi 45.279 penumpang per hari.
Baca juga: Kembangkan Bisnis, MRT Ubah 350 Pilar Jalur Layang Jadi Media Iklan
Penurunan terus terjadi pada April dan Mei ketika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan. Pada April dan Mei, rata-rata penumpang harian menyentuh angka 4.059 dan 1.405 orang per hari.
Namun, angka itu mulai naik pada Juni dengan capaian rata-rata penumpang sebanyak 11.351 orang per hari. Rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta tidak mengalami peningkatan signifikan hingga Desember ini.
Total penumpang MRT Jakarta sejak 1 Januari 2020 hingga 8 Desember 2020 sebanyak 9.570.059 orang.
Kendati mengalami penurunan jumlah penumpang, William mengatakan, pendapatan PT MRT Jakarta masih ditopang oleh pendapatan non-tiket (non-farebox). Pendapatan dari tiket (farebox) terkontraksi selama pandemi.
"Namun, yang menggembirakan adalah pendapatan kami di non-farebox yang relatif tidak terlalu berpengaruh," ucap William.
Dia berujar, selama pandemi, perusahaan mengandalkan pendapatan non-tiket serta pendapatan dari subsidi.
"Cashflow-nya MRT Jakarta alhamdulilah positif sampai akhir tahun, sehingga sama sekali tidak melakukan pengurangan pegawai dan tidak melakukan penurunan kualitas layanan," kata William.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan