Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Siapkan Danau Bogor Raya sebagai Sumber Air Minum dan Pengendali Banjir

Kompas.com - 16/12/2020, 18:27 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berencana memanfaatkan air danau di kawasan Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, sebagai kebutuhan baku layanan air minum.

Baru-baru ini, Pemkot Bogor telah melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Sejahtera Eka Graha (SEG), selaku pengembang kawasan Bogor Raya, untuk melakukan revitalisasi danau di kawasan tersebut.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, air di danau Bogor Raya berpotensi menghasilkan 400 liter air per detik.

Baca juga: Kepala BNPB: Air Minum dari PDAM Mungkin Tidak Ada yang Layak Minum

Dedie menuturkan, pemanfaatan danau untuk kebutuhan air minum merupakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

"Nanti PT SEG yang akan merevitalisasi danau, kemudian diserahkan ke Pemkot Bogor agar nanti bisa dimanfaatkan oleh Perumda Tirta Pakuan. Jadi pemanfaatan air danau ini untuk memenuhi jumlah layanan air," jelas Dedie, Rabu (16/12/2020).

Dedie mengungkapkan, saat ini kondisi danau di Bogor Raya terjadi sendimentasi tinggi dan sudah puluhan tahun tidak diurus.

Sebab itu, sambung Dedie, perlu dilakukan revitalisasi terlebih dulu sebelum diserahkan kepada Pemkot Bogor.

"Jadi harus direvitalisasi dulu. Nanti danau pasti diserahkan sebagai PSU, tapi berdasarkan aturan Perda harus dalam keadaan kondisi baik. Ditargetkan revitalisasi selama satu tahun," kata Dedie.

Baca juga: Kabupaten Bogor Barat Segera Terwujud sebagai Daerah Otonomi Baru

Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira mengatakan, pihaknya sudah menghitung kebutuhan untuk pengelolaan air bersih di danau Bogor Raya.

Berdasarkan perhitungan, kata Rino, sumber air dari danau akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di Bogor Heritage Ecopark.

"Ini peluang bagi Perumda Tirta Pakuan dan peluang bagi masyarakat Kota Bogor," ucapnya.

Rino menerangkan, penghitungan kasar untuk kebutuhan anggaran 400 liter per detik sekitar Rp 40 miliar ditambah pembangunan reservoar dan jaringan baru.

Total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun SPAM baru di Danau Bogor Raya sekitar Rp 100 miliar.

"Sekarang sudah mulai mendesain dan menghitung. Nantinya semua akan dijalankan sesuai peraturan-peraturan berlaku," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT SEG Wahyu Kurniawan menjelaskan, pihaknya bersama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor akan melakukan pengelolaan air danau menjadi air baku minum.

"Dengan adanya pengembangan kawasan Bogor Heritage Ecopark nantinya, PT SEG berkomitmen untuk mengembalikan fungsi dari Danau Bogor Raya sebagai sumber air minum, pengendali banjir dan wisata air," pungkas Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com