Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaktif Tes Cepat Antigen, 5 Peserta Aksi 1812 Dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel

Kompas.com - 21/12/2020, 21:32 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak lima pemuda yang terjaring petugas saat hendak mengikuti Aksi 1812 di pos penyekatan Tangerang Selatan dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 karena dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat antigen

Wakapolres Tangerang Selatan Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, pihaknya telah menyerahkan kelima pemuda yang dinyatakan reaktif setelah mengikuti tes cepat antigen kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Kelima pemuda tersebut telah ditempatkan di pusat karantina Rumah Lawan Covid-19 milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk menjalani isolasi.

"Yes, di tempat isolasi. Di Rumah Lawan Covid-19 itu," kata Luckyto Senin (21/12/2020).

Baca juga: Rapid Test Reaktif, 28 Peserta Aksi 1812 Dibawa ke Wisma Atlet

Kendati demikian, Luckyto tidak menjelaskan secara rinci apakah kelima pemuda tersebut sudah menjalani swab test PCR untuk memastikan terkofirmasi positif Covid-19.

Dia hanya mengatakan bahwa kepolisian tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait tindak lanjut penanganan medis yang diperlukan untuk kelima pemuda itu.

"Karena kan dia (Dinkes) punya Rumah Lawan Covid-19 dan rumah sakit rumah sakit rujukan kan. Nanti kita koordinasikan ke Dinkes untuk lebih lanjutnya," pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah pemuda lainnya yang juga terjaring aparat Polres Tangerang Selatan saat hendak mengikuti Aksi 1812 di Istana Negara sudah dipulangkan seluruhnya karena dinyatakan nonreaktif Covid-19.

"Sudah dipulangkan semua," pungkasnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Buru Penyerang Polisi dengan Senjata Tajam Saat Aksi 1812

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 65 simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang hendak mengikuti aksi 1812 terjaring petugas gabungan di pos penyekatan wilayah Tangerang Selatan, Jumat (18/12/2020).

Lima orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani rapid test antibodi dan rapid test antigen oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

"Yang reaktif (berdasarkan rapid test antibodi) kurang lebih 10 orang, kemudian kami tindak lanjuti dengan swab antigen. Hasilnya, ada lima orang yang positif dan ditindaklanjuti oleh Dinkes dan Puskesmas," ujar Wakapolres Tangerang Selatan Stephanus Luckyto, Jumat.

Luckyto menjelaskan, sebanyak 65 pemuda itu terjaring di tujuh pos penyekatan yang dibangun di perbatasan wilayah Tangerang Selatan.

Mereka mengaku hendak mengikuti aksi 1812 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat siang ini, setelah mendapatkan undangan melalui media sosial dan aplikasi pesan instan.

"Setelah kami dalami apakah mereka tahu yang akan dilakukan di sana, mereka tidak tahu. Adakah orang yang menjadi penanggung jawab mereka di sana, mereka juga enggak tahu," kata Luckyto.

"Makanya ini cukup meresahkan bagi kami, mengkhawatirkan bagi kami, khususnya terkait keselamatan mereka di sana," sambungnya.

Menurut Luckyto, pihaknya tidak menemukan benda-benda terlarang yang mengarah pada tindak pidana dan hanya mendapati sejumlah atribut kelompok-kelompok tertentu.

"Atribut atau identitas-identitas kelompok mereka kami amankan, seperti pencinta sosok tokoh idola mereka, seperti Habib Bahar, Muhamad Rizieq Shihab, dan sejenisnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com