TANGERANG, KOMPAS.com - Imbas harga kedelai naik, pedagang tahu dan tempe di Pasar Anyar dan Pasar Lama Tangerang menutup kiosnya sejak tiga hari lalu.
Seperti yang diketahui, Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan para perajin tahu dan tempe telah melakukan mogok produksi sejak malam tahun baru atau 1 hingga 3 Januari 2021.
Hal tersebut sebagai respons perajin tahun dan tempe terhadap melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku tempe-tahu.
Baca juga: Hilangnya Tahu-Tempe di Pasaran yang Bikin Emak-emak Pusing dan Sedih
Adapun harga kedelai naik dari kisaran Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram.
Dampak kenaikan harga tersebut menjadi alasan para penjual tahu dan tempe di Pasar Anyar Tangerang dan Pasar Lama Tangerang menutup gerainya.
Seorang penjual bumbu dapur di Pasar Anyar, Leni mengatakan, penjual tahu dan tempe yang berada persis di sebelah utara gerainya tidak berjualan sejak tiga hari belakangan.
"Pedagang tahu (dan) tempe di sebelah biasanya buka. Tapi dari tiga hari lalu, dia sudah tutup," ungkapnya ketika ditemui di Pasar Anyar, Minggu (3/1/2021) sore.
Serupa dengan pegadang tahu dan tempe di Pasar Anyar, seorang penjual buah di Pasar Lama, Ivabella, mengaku pedagang tahu dan tempe di pasar tersebut telah menutup gerainya sejak tiga hari lalu.
Baca juga: Tahu dan Tempe Menghilang, Pedagang Gorengan Keluhkan Omzet Berkurang
"Iya, mereka (pedagang tahu dan tempe) udah prei dari tiga hari lalu, dari sebelum Tahun Baru," ungkap perempuan 36 tahun ini.
Alasan pedagang tahu dan tempe di kedua pasar tersebut sama, yakni karena mahalnya harga kedelai.
"Kalo yang jual tempe di sini sih belum bilang ke teman-teman yang lain mau buka kapan. Bisa jadi besok, bisa jadi akhir minggu. Engga tahu deh saya," tutur Ivabella.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.