JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2020, sebanyak 333 kasus kebakaran ditangani oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat.
"Sepanjang tahun 2020, ada 333 kasus kebakaran ditangani," ujar Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Eko Sumarno ketika dihubungi, Selasa (5/1/2021).
Kebakaran paling banyak terjadi pada Juli 2020.
"Bulan Juli 2020, frekuensi kebakaran 42 kali," kata dia.
Selain pada Juli, kasus kebakaran juga banyak terjadi pada Juni dan Agustus, yakni 39 kali.
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Warteg dan Rumah Kontrakan di Kalideres
Eko menjelaskan bahwa kasus kebakaran di Jakarta Barat paling banyak disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
"201 kasus dugaan penyebabnya hubungan pendek arus listrik," ucapnya.
Sementara itu, jenis bangunan yang paling sering dilanda kebakaran adalah bangunan perumahan, yakni 99 kasus.
Dari keseluruhan kebakaran yang terjadi pada 2020, akumulasi kerugian senilai lebih dari Rp 54 miliar.
Baca juga: Kebakaran di Cilincing, 3 Rumah dan Satu Mobil Ludes Terbakar
Sementara itu, total korban luka-luka yang disebabkan kebakaran sepanjang 2020 sebanyak 18 orang.
"Korban luka-luka 18 orang, meninggal dunia tiga orang," ujar dia.
Ada juga satu orang personel pemadam kebakaran yang luka-luka ketika sedang bertugas.
"Di bulan Maret, satu orang petugas luka-luka ketika sedang bertugas," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.