Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Kick-off, 10 Orang Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19 di Depok

Kompas.com - 13/01/2021, 13:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok, Jawa Barat, akan melangsungkan kick-off vaksinasi Covid-19 tahap pertama besok, Kamis (14/1/2021), setelah menerima 11.140 vaksin Sinovac dari Provinsi Jawa Barat kemarin.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan bahwa vaksinasi yang berlangsung pada Kamis besok akan dilakukan jika Presiden RI Joko Widodo jadi divaksin hari ini, Rabu (13/1/2021).

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebutkan, kick-off vaksinasi Covid-19 tahap 1 besok akan digelar di RS Universitas Indonesia.

Baca juga: Berstatus Penyintas Covid-19, Bima Arya Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Tahap Pertama di Kota Bogor

Ada 10 orang non-tenaga kesehatan (nakes) yang bakal disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu besok.

"Untuk besok besok, untuk pencanangan, 10 non-nakes (yang disuntik vaksin Covid-19). Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), ada toga (tokoh agama), ada organisasi, ada kepala OPD (organisasi perangkat daerah), ada satgas," jelas juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).

Menurutnya, pemilihan 10 orang non-nakes yang disuntik vaksin Covid-19 besok sesuai dengan arahan menteri dalam negeri, bahwa Forkopimda hingga tokoh agama menjadi penerima awal vaksinasi.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Akan Lewati Tahap Screening, Penderita Penyakit Ini Tak Bisa Divaksin...

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita menyebut bahwa vaksinasi awal untuk para "tokoh" ini bermaksud guna meyakinkan warganya.

“Kami berikan (10 dosis vaksin Covid-19 saat launching, red.) ke pejabat ASN, kepolisian, maupun TNI sebagai motivasi masyarakat,” tutur Novarita dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Depok, Selasa (12/1/2021).

Setelah launching vaksinasi di RS UI besok, vaksin Covid-19 akan didistribusikan untuk disuntikkan secara bertahap terhadap tenaga kesehatan sebagai prioritas, pada 20 rumah sakit dan 38 puskesmas di Depok.

Meski demikian, Dadang menolak membocorkan 10 orang non-nakes yang akan disuntik vaksin Covid-19 besok.

"Jangan dulu, karena besok di-screening lagi," ujarnya.

Wali Kota tak lolos screening karena pernah positif Covid-19

Wali Kota Mohammad Idris sendiri tidak menerima vaksinasi Covid-19 tahap 1 karena dirinya pernah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 25 November 2020 silam.

Hal itu mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dalam dokumen tersebut, tepatnya pada halaman 38-39, ada daftar 16 pertanyaan yang harus diajukan dalam proses screening sebelum seseorang menerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Wali Kota Depok Pernah Terinfeksi Covid-19, Tidak Diberi Vaksin Tahap 1

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com