TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan tidak mempermasalahkan penggunaan gedung sekolah sebagai tempat pendistribusian bantuan sosial tunai (BST).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan Taryono, terdapat sejumlah gedung sekolah yang dimanfaat sebagai lokasi pembagian BST kepada masyarakat.
Pemanfaatan gedung sekolah dilakukan karena cukup luas untuk menampung banyak orang dan memungkinkan para penerima menjaga jarak fisik.
"Prinsipnya saya setuju. Saat ini sekolah tidak digunakan untuk belajar tatap muka," ujar Taryono kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Penerima BST di Kota Tangerang Menurun Sebanyak 32.417 Orang
Kendati demikian, Taryono mengimbau kepada pihak kelurahan dan kecamatan, termasuk juga PT Pos sebagai penyalur untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadi penularan Covid-19 saat proses pendistribusian BST di area sekolah.
"Catatannya, pertama harus memenuhi protokol keaehatan Covid-19. Kedua, setelah kegiatan agar dilakukan penyemprotan disinfektan," pungkasnya.
Untuk diketahui, BST di wilayah Tangerang Selatan tak disalurkan secara door to door. Penerima diminta mengambil bantuan tersebut di lokasi yang sudah ditentukan di masing-masing kecamatan.
Baca juga: Warga Tangsel Diimbau Tak Gunakan BST untuk Beli Rokok, Bensin hingga Pulsa Internet
Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena minimnya sumber daya manusia (SDM) dari pihak PT Pos untuk menyalurkan BST.
Sementara jumlah penerima bantuan uang tunai senilai Rp 300.000 di wilayah Tangerang Selatan terbilang cukup banyak.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan