Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Keluarga Dominasi Kasus Covid-19 di Depok

Kompas.com - 18/01/2021, 16:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat, menyebutkan bahwa klaster keluarga masih mendominasi kasus-kasus infeksi virus SARS-CoV-2 di wilayah tersebut.

"Saat ini didominasi masih dalam klaster keluarga. Jadi, kalau kami lihat rantainya itu keluarga-tempat kerja-komunitas," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

"Kalau dulu kan klaster tempat kerja yang tinggi, setelah itu memaparkan kepada keluarga. Kalau sekarang (klaster) keluarga tinggi, kemudian yang terpapar dalam keluarga itu memaparkan lagi ke ke tempat kerja," ujar dia.

Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Depok Dilaporkan Lebih dari 30 Persen

Lonjakan kasus Covid-19 di Depok sejak pekan kedua November hingga sekarang tak kunjung reda. Di samping jumlah tes yang juga makin gencar, penularan juga semakin membahayakan.

Fenomena itu tercermin dari meningkatnya temuan kasus positif Covid-19 dari total sampel yang diperiksa (positivity rate)

Dadang mengumumkan, positivity rate Covid-19 di Depok sudah tembus 30 persen. Artinya, 1 dari 3-4 orang yang diperiksa dinyatakan terinfeksi virus SARS-CoV-2.

"Ada beberapa klaster baru, misalnya seperti rumah makan, tempat perbelanjaan, klaster liburan, tetapi jumlahnya memang tidak begitu dominan dibandingkan dengan klaster keluarga," ujar Dadang.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, sepekan terakhir (11-17 Januari 2021) jadi puncak temuan kasus baru Covid-19 di Depok, dengan total 2.195 kasus baru sepekan (rata-rata 313,5 kasus baru per hari).

Pada kurun 4-10 Januari 2021, temuan kasus baru Covid-19 sebanyak 1.624 (rata-rata 232 kasus baru per hari).

Pada periode 28 Desember 2020-3 Januari 2021, temuan kasus baru Covid-19 sejumlah 1.717 (rata-rata 245,3 kasus baru per hari).

Baca juga: 4 Pegawai Positif Covid-19, Layanan Dinsos Depok Beralih Via Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com