Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182, Diperpanjang 3 Hari hingga 34 Korban Teridentifikasi

Kompas.com - 19/01/2021, 07:41 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021), masih berlanjut.

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memutuskan untuk memperpanjang operasi pencarian selama 3 hari.

Artinya, hari ini, Selasa (19/1/2021), operasi pencarian sudah memasuki hari ke-11. Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sejumlah temuan dari dasar laut mulai dari serpihan pesawat hingga bagian dari kotak hitam pesawat.

Berikut ini rangkuman Kompas.com seputar operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

Baca juga: Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang Lagi 3 Hari

1. Operasi Pencarian Diperpanjang Karena Alasan Kemanusiaan

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya kembali memperpanjang operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari hingga Kamis (21/1/2021).

Ini adalah kali kedua operasi SAR diperpanjang selama tiga hari.

Menurut Bagus, operasi pencarian diperpanjang karena alasan kemanusiaan. Basarnas memahami keinginan pihak keluarga korban yang berharap semua korban dievakuasi dari dasar laut.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang Lagi karena Alasan Kemanusiaan

"Yang jelas (alasan) pertama adalah kemanusiaan. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru merilis 29 (korban) yang diidentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin melaksanakan evakuasi korban," kata Bagus saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).

"Semakin banyak jumlah kantong yang kami temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," lanjut dia.

Perpanjangan waktu pencarian juga dinilai sebagai pengganti waktu operasi pencarian yang sempat tertunda karena cuaca buruk.

2. Flight Data Recorder (FDR)

Flight data recorder (FDR) atau bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan tim SAR gabungan pada Selasa (12/1/2021).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan kronologi penemuan FDR tersebut. Menurut Hadi, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono awalnya melaporkan penemuan pecahan FDR pada Selasa sekitar pukul 14.00 WIB.

Untuk diketahui, FDR adalah perangkat dalam black box yang merekam data penerbangan. Sementara itu, ada perangkat lainnya dalam black box yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot dan kopilot dalam kokpit pesawat.

Baca juga: Baterai dan Casing CVR Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan

Kemudian, pukul 16.40 WIB, KSAL melaporkan penemuan FDR setelah tim penyelam melakukan operasi pencarian di sekitar titik temuan awal pecahan black box.

"Pukul 16.40 KSAL melaporkan kembali bahwa Flight Data Recorder sudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa Underwater Locator Beacon ditemukan sebanyak dua," ujar Hadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com