Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Wanita yang Buang Bayinya di Selokan di Pulogadung

Kompas.com - 20/01/2021, 18:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap seorang perempuan berinisial C yang dituduh telah membuang bayi laki-lakinya di saluran air penghubung Jalan Pulo Nangka Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2021) kemarin.

Tersangka ditangkap di rumah majikannya yang berlokasi tidak jauh dari tempat jenazah bayi itu ditemukan kemarin.

"Alhamdulilah sudah ditangkap tidak sampai 24 jam (dari penemuan bayi)," ujar Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy, Rabu.

Baca juga: Dikira Boneka, Setelah Didekati Ternyata Jenazah Bayi Bertubuh Gosong di Tumpukan Ranting

Beddy menjelaskan, semula tersangka yang sedang hamil tiba-tiba merasakan sakit perut dan melahirkan sendirian di kamar rumah majikannya pada hari Minggu lalu. Perempuan itu hamil dari hubungan gelapnya dengan seorang pria.

Perempuan itu mengaku, bayi tersebut telah meninggal dunia saat dia dilahirkan. Masih berdasarkan pengakuannnya, jenazah bayi itu kemudan dibungkus dengan baju dan dimasukan ke dalam tas. Tas itu disimpan di kamarnya.

Tersangka, yang kemudian hanya diketahui majikan mengalami pendarahan, dibawa ke salah satu rumah sakit. Saat itu tersangka ditangani secara medis dengan diberikan obat untuk menghentikan pendarahan.

"Saat itu dia diminta majikannya untuk istirahat, jangan kerja. Kemudia dia tidur di kamar sebelahan dengan tas. Dia tidur sama temannya pembantu juga, ada empat di situ," katanya.

Dua hari setelahnya, rekan tersangka saat itu mencium aroma tidak sedap di dalam kamar. Tersangka menyampaikan kepada rekannya bahwa bau itu berasal dari baju kotor yang tersimpan di dalam tasnya.

"Kemudian tersangka membawa tas itu ke kamar mandi. Tas dicuci, bayinya dipindahkan ke plastik, digulung sama baju. Kemudian dia minta tolong anterin buang di depan rumah majikannya," ujar Beddy.

Selasa kemarin, jenazah bayi tersebut ditemukan petugas Sumber Daya Air (SDA) yang sedang membersihkan sampah. Warga setempat pun heboh.

Saat itu, rekan tersangka yang sempat mengantarkannya membuang bayi yang dikira sampah baju kotor itu curiga lalu melaporkan ke majikannya.

"Teman tersangka yang curiga kemudian laporan ke majikannya, kemudian ke polsek. Kemudian petugas ke TKP, dikasih unjuk fotonya ke dia 'ini bayi kamu, bukan?' Dia kemudian nangis dan mengakui. Langsung kami amankan," ujar Beddy.

Seorang petugas SDA bernama Yogi Angga menemukan jenazah bayi laki-laki tersebut pada sekitar pukul 09.30 WIB kemarin. Yogi awalnya mengira, itu sampah diaper yang terbungkus plastik.

"Awalnya saya kira sampah, pas saya pinggirkan, keluar bayi itu. Di dalam plastik situ," kata Yogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com