Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kota Tangerang: Ada Permintaan 183 Kantong Plasma Konvaselen

Kompas.com - 31/01/2021, 12:41 WIB
Muhammad Naufal,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PMI Kota Tangerang sudah menyalurkan lebih dari 300 kantung darah plasma kovalesen hingga Minggu (31/1/2021).

PMI Kota Tangerang mengharapkan penyintas Covid-19 untuk mendonasikan plasma konvaselen. 

"Sudah 305 kantong yang kami distribusikan kepada rumah sakit terkait permohonan darah plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien positif Covid-19," urai Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan kepada awak media, Minggu siang.

Di sisi lain, PMI Kota Tangerang mencatat ada 183 antrean atau permintaan darah plasma konvalesen dari berbagai rumah sakit di Kota Tangerang.

Baca juga: Menko PMK Anjurkan Penyintas Covid-19 Donasikan Plasma Konvalesen

Adapun 183 permintaan itu terdiri dari 62 kantong darah golongan A, 48 kantong golongan B, 51 kantong golongan O dan 22 kantong golongan AB.

"(Sebanyak) 183 antrean itu berdasar catatan kami sampai tanggal 30 Januari 2021," kata Ade.

Kendati demikian, lanjut Ade, pihaknya akan mengirimkan sisa 16 stok plasma konvalesen yang mereka miliki ke beberapa rumah sakit yang membutuhkan.

"Kemungkinan hari ini, kami kirimkan ke rumah sakit yang mengajukan permintaan stok tersebut," ujarnya.

Di satu sisi, Ade mengungkapkan bahwa terdapat 120 warga Kota Tangerang yang telah mendonorkan plasma konvalesennya di PMI Kota Tangerang.

"Jumlah tersebut kami perkirakan akan terus bertambah seiring sosialisasi yang gencar kami lakukan," tutur dia.

Baca juga: Menko PMK Sebut Donor Plasma Konvalesen Meningkat

Dengan demikian, Ade mengimbau agar penyintas Covid-19 dapat mendonasikan plasma konvalesennya dengan mendatangi PMI Kota Tangerang.

Untuk diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengizinkan penggunaan plasma konvalesen atau plasma darah untuk pengobatan penyakit Covid-19.

Oleh karenanya, PMI Kota Tangerang telah membuka layanan donor plasma konvalesen sejak Selasa (15/12/2020) lalu. Layanan tersebut dibuka setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com