Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Pisang Nugget Terhantam Pandemi Covid-19: Dulu Populer, Kini Gulung Tikar

Kompas.com - 03/02/2021, 10:01 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ganasnya pandemi Covid-19 kembali membuat usaha rumahan terpaksa gulung tikar.

Home industry Raja Pisang Nugget mengumumkan akan tutup secara permanen mulai Sabtu (6/2/2021).

Makanan yang dulu sangat populer tak sanggup melawan hantaman pandemi Covid-19 yang terjadi hampir satu tahun ini.

Kompas.com mewawancarai sang pemilik toko Anggita Prima (29) pada Selasa (2/2/2021).

Anggi menceritakan panjang lebar tentang perjalanan usaha yang sudah dirintisnya selama lima tahun ini, dari masa kejayaan hingga harus ditutup permanen.

Berikut fakta-faktanya:

Awal merintis

Awalnya Anggi memulai usaha ini dengan membuka outlet di food court kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Desember 2015 silam.

"Di Tebet masih di food court gitu, terus bertahan sebulan. Karena biaya sewanya lumayan, terus pindah ke rumah saya. Ada Gofood juga kan, ya sudah jadinya di situ saja," tutur Anggi.

Kemudian outlet Raja Pisang Nugget berpindah ke kediaman Anggi di Jalan Rawajati Timur, Pancoran, Jakarta Selatan.

Anggi memproduksi dan menjual pisang nugget secara langsung maupun pemesanan online di sana.

Baca juga: Sempat Populer Jadi Jajanan Kekinian, Raja Pisang Nugget Umumkan Tutup

Strategi promosi yang dilakukan Anggi saat itu adalah menjajakan pisang nugget miliknya kepada pedangdut Dewi Perssik dan selebgram Anggita Sari.

"Eh dibales waktu itu komen kami sama Dewi Perssik dan selebgram Anggita Sari, terus aku kirimin produknya ke lokasi syuting Dewi Perssik dan rumahnya Anggita Sari di Bintaro dulu," katanya.

Beruntung, Anggi mendapat dukungan dari mereka dan penjualan Raja Pisang Nugget terus meningkat.

Ketika itu, Raja Pisang Nugget membuat logo dan dus sendiri.

Masa kejayaan

Anggi mengaku, pada tahun pertama, usahanya melonjak pesat, masa kejayaannya dimulai pada 2017 hingga 2019. Saat itu pesanan terus berdatangan.

Anggi memiliki delapan orang karyawan yang bertugas memenuhi semua pesanan pelanggan.

Barisan pengemudi ojek online yang mengular di depan toko merupakan pemandangan yang sudah biasa bagi Anggi.

Bahkan, dalam satu hari, Raja Pisang Nugget bisa memproduksi 300 boks dengan keuntungan mencapai Rp 5 juta per harinya.

Rata-rata para pelanggan mengaku terpincut dengan rasa pisang yang enak.

Baca juga: Umumkan Tutup Usaha, Raja Pisang Nugget Banjir Pesanan dari Pelanggan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com