Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir 40 Sentimeter di Jalan Ahmad Dahlan Cipondoh Berangsur Surut

Kompas.com - 07/02/2021, 11:55 WIB
Tria Sutrisna,
Bayu Galih

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ruas Jalan KH Ahmad Dahlan di kawasan Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang yang terendam banjir sejak Minggu (7/2/2021) dini hari kini surut.

Camat Cipondoh Rizal Babas menjelaskan, air mulai menggenangi ruas jalan tersebut sekitar pukul 02.00 WIB, akibat hujan deras yang menguyur wilayah Tangerang sejak Sabtu (6/2/2021) malam.

"Ada satu titik di Jalan KH Ahmad Dahlan. Mulai terendam semalam, pukul 02.00 dini hari," ujar Rizal kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Baca juga: Peringatan BMKG: 5 Provinsi di Pulau Jawa Ini Siaga Banjir, Mana Saja?

Menurut dia, saluran air di sekitar lokasi tidak mampu menampung debit air yang terus bertambah akibat lamanya durasi hujan.

Ketinggian air pun sempat mencapai 40 sentimeter dan membuat arus lalu lintas di Jalan KH Ahmad Dahlan sempat tersendat.

Saat ini, kata Rizal, banjir di lokasi berangsur surut dan sudah bisa dilalui kendaran, seiring dengan berkurang intensitas hujan mulai Minggu pagi.

"Pukul 2 dini hari ketinggian kurang lebih 30 sampai 40 sentimeter. Alhamdulillah sudah surut sekarang, faktor karena hujan lebat saja," kata Rizal.

Baca juga: Pengungsi Sebut Banjir di Jombang yang Terparah sejak 1964

Rizal menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Tangerang untuk melakukan normalisasi saluran Bendung Tanah Tinggi (BTT) di sekitar lokasi.

Hal tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir ataupun genangan air yang kerap kali terjadi di Jalan KH Ahmad Dahlan.

"Kami akan coba koordinasi dengan DPUPR kota terkait kali BTT yang ada di samping Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com