Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Ciliwung di Wilayah Depok Siaga III, Warga Diminta Waspada Banjir

Kompas.com - 07/02/2021, 15:14 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketinggian air di Pos Pemantauan di Jembatan Panus, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, mencapai 250 centimeter, Minggu (7/2/2021). Dengan demikian, pos pemantauan itu berada di level siaga III dan kerena ini warga yang berada di pinggir Sungai Ciliwung di kawasan Depok diminta waspada terhadap kemungkinan banjir.

Petugas Pos Pantau Jembatan Panus Depok, Ardi mengungkapkan, ketinggian air sempat mencapai 260 centimeter pada pukul 10.10 WIB.

"Pukul 10.10 WIB tinggi muka air 260 centimeter, siaga III," ujar Ardi seperti dilaporkan Tribunnews.com, Minggu.

Baca juga: Hilang Kendali, Pengendara Mobil Tabrak Dua Pejalan Kaki di GDC Depok

Ardi melanjutkan, ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung sedikit mengalami penurunan pada pukul 12.30, yaitu  berada di 250 centimeter. Namun, tinggi permukaan air masih dapat kembali meningkat karena hujan kembali mengguyur wilayah Bogor pada Minggu siang ini.

"Bisa saja (naik), karena info terakhir di Bogor hujan lagi," ujar Ardi.

Karena itu sejumlah kawasan pemukiman di Depok yang dilintasi Sungai Ciliwung agar bersiaga menghadapi banjir yang mungkin terjadi.

Sebelumnya diberitakan, warga di wilayah Jakarta yang tinggal di dekat Sungai Ciliwung diminta waspada banjir. Air dari Bendungan Katulampa Bogor diprediksi sampai ke wilayah Ibu Kota pada pukul 15.00- 18.00 WIB.

Tinggi air di Bendung Katulampa pada pukul 08.00 WIB berada di 120 sentimeter atau berstatus siaga 3. Peringatan dini terhadap waspada banjir di wilayah Jakarta pun dikeluarkan.

Kepala Pos Jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman menyebutkan, status siaga 3 terjadi sejak pukul 06.00 WIB. Saat itu ketinggian air menyentuh 130 sentimeter.

Meski pada pukul 08.00 WIB telah mengalami penurunan di angka 120 sentimeter, namun status siaga masih berlanjut.

"Naik ke siaga 3 dan cuaca masih hujan," kata Andi, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Andi mengatakan, naiknya tinggi air di bendungan peninggalan Belanda itu dikarenakan curah hujan yang tinggi di wilayah Puncak, Bogor, dan sekitarnya.

Menurut Andi, ada sekitar 188.877 liter air per detik yang melintas di Bendung Katulampa menuju Jakarta. Diperkirakan, air kiriman dari Katulampa akan sampai dalam waktu sekitar 9-12 jam ke depan atau pukul 15.00- 18.00 WIB.

Ia mengingatkan agar warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung waspada dan berhati-hati.

"Saat ini kondisi di kawasan Puncak dan sekitarnya masih hujan. Kami akan terus koordinasi dengan pintu air lainnya untuk memantau ketinggian air," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com