Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemkot Bekasi Pastikan 80 Pompa Air Berfungsi

Kompas.com - 09/02/2021, 15:35 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemkot Bekasi memastikan 80 pompa air yang tersebar di permukiman dan bantaran kali dapat berfungsi dengan baik.

Pompa air tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya air kiriman dari hulu Kali Bekasi yang berpotensi menyebabkan banjir.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas (SDA) Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Zainal Abidin.

Baca juga: Wali Kota Sebut Banjir di Bekasi Disebabkan Penyempitan Kali

"Pompa air buka cuman di bantaran kali, tapi termasuk di beberapa permukiman juga ada. Kalau ditotal ada sekitar 80," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (9/2/2021).

Beberapa tempat yang memiliki pompa air, yakni Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Kemang Ifi, Teluk Pucung, hingga kawasan Jatirasa. Kawasan tersebut diketahui sempat digenangi banjir yang terjadi pada Senin (8/2/2021).

Menurut Zainal, pompa-pompa tersebut cukup efektif mengurangi banjir. Air yang merendam permukiman dapat segera dibuang ke aliran sungai dengan mudahnya.

Namun demikian, Zainal mengakui belum bisa memastikan seberapa cepat mesin pompa dapat menguras banjir.

Baca juga: Rawan Banjir, Jalan Gunung Sahari Dipasang Pompa Air

"Ya situasional (waktunya). Kan tergantung curah hujan juga dibarengi dengan curah hujan tinggi di hulu dan hilir. Ya memang antrean cukup lama," ujar Zainal.

Saat ini, Zainal dan jajarannya tengah melakukan pemantauan Kali Bekasi untuk mengantisipasi adanya kiriman air dari hulu.

"Akan termonitor terus," tutup Zainal.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Kota Bekasi Agus Harpa mengatakan, ada 94 titik banjir di Kota Bekasi.

Titik tersebut tersebar hampir di semua kecamatan yang ada di Kota Bekasi. Hal tersebut dikatakan Agus saat dikonfirmasi.

"Banjir menurut data ada 94 titik banjir itu terbagi di 11 kecamatan. Artinya hanya satu kecamatan di Jatisampurna yang tidak terdampak banjir," kata Agus saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Banjir di sebagian wilayah disebabkan oleh tingginya curah hujan yang sudah terjadi sejak dini hari. Sebagian lagi disebabkan oleh luapan kali yang melewati permukiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com