Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pedagang Kebingungan dengan Prosedur Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 17/02/2021, 20:00 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pedagang kebingungan pada hari pertama vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021). Kompas.id memberitakan, banyak pedagang tidak tahu titik vaksinasi, tidak punya kupon untuk pendaftaran ulang, dan kekurangan informasi terkait mekanisme vaksinasi.

Hal itu misalnya dialami Rivelino (42) dan istrinya, pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang.

Mereka tergopoh-gopoh menuju lantai 12 ketika mendengar panggilan untuk vaksinasi melalui pengeras suara. Ia sempat bertanya kepada karyawan bagian informasi perihal vaksinasi, tetapi tidak memperoleh penjelasan.

Baca juga: Anies: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Jadi Percontohan Pasar Lain

”Di toko sibuk layani pelanggan jadi tidak terlalu dengar panggilan dari pengeras suara. Informasi vaksinasi juga simpang siur. Saya kira dapat giliran hari Sabtu,” kata Rivelino seperti dilaporkan Kompas.id.

Tiba di ruangan pelaksanaan vaksinasi, Rivelino dan istri mengantre terlebih dahulu untuk daftar ulang. Data pribadi mereka kembali dicatat petugas. Padahal sekitar dua pekan lalu, para pedagang di pasar ini telah didata oleh PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar.

Kebingungan juga dialami Saedi (40). Pedagang kain di Blok B itu sempat ke lantai 8 untuk antre vaksinasi. Namun, oleh panitia vaksinasi, ia malah diminta kembali esok hari karena belum punya kupon untuk pendaftaran ulang.

Ia pun kembali ke kios untuk bekerja. Tiba-tiba ada panggilan ke lantai 12 untuk vaksinasi meskipun belum punya kupon pendaftaran ulang. Di saat itu petugas memeriksa kartu pemeriksaan kesehatan dan KTP miliknya.

”Tadi naik ke lantai 8. Lalu diinformasikan ke lantai 12 untuk antrean karena tidak punya kupon. Simpang siur suntik vaksin di lantai 8 atau 12,” ucap Saedi.

Arifin (43), karyawan Blok A Pasar Tanah Abang, juga sempat bingung karena harus mendaftar berkali-kali. Ia mengisi lembaran sensus daring dari pengelola pasar, pendaftaran untuk tes kesehatan, dan kupon untuk vaksinasi.

Namun pada umumnya pedagang yang mengikuti vaksinasi ini mengaku vaksinasi berjalan dengan baik, meski mereka sempat dibuat bingung oleh sistem antrean  vaksinasi yang tidak jelas. Setelah disuntikkan vaksin, mereka pun mengaku tidak merasakan gejala yang aneh pada tubuh.

Vaksinasi Covid-19 menyasar pedagang Blok A, B, F, dan G serta pengelola Pasar Tanah Abang. Titik vaksinasi berada di lantai 8 dan 12 Blok A.

Baca juga: 136 Vaksinator Dikerahkan untuk Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Tanah Abang

Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebelumnya mengatakan, ada 9791 pedagang yang terdata untuk menerima vaksin. Namun, tak semuanya disuntik vaksin hari ini.

Vaksinasi dijadwalkan berlangsung sampai enam hari ke depan untuk menghindari kerumunan.

"Kami jadwalkan selama 5-6 hari. Sehari berarti 1500 pedagang yang divaksin" ujar Irwandi, Selasa kemarin.

Vaksinasi di Pasar Tanah Abang hari ini menandai dimulainya vaksinasi tahap dua yang dilakukan pemerintah. Jika tahap pertama vaksin diberikan pada para tenaga kesehatan, maka tahap kedua ini menyasar kelompok masyarakat yang karena profesinya dianggap rentan terpapar virus Sars-Cov-2, penyebab Covid-19.

Selain pedagang pasar, vaksinasi tahap dua ini juga menyasar kelompok masyarakat yang karena profesinya rentan terpapar Covid-19, mulai dari pendidik, pelaku pariwisata, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, wartawan, wakil rakyat, pejabat pemerintah, aparatur sipil negara, dan anggota TNI-Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com