Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Memulihkan Ekonomi Jakarta Harus Dimulai dari Kesehatan Masyarakat

Kompas.com - 18/02/2021, 20:31 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, untuk mengembalikan kondisi ekonomi Jakarta harus diawali dengan mengembalikan kesehatan masyarakat.

Menurut Anies, penurunan kondisi ekonomi Jakarta disebabkan kurangnya interaksi yang menyebabkan transaksi menurun.

"Supaya interaksi bertambah, warganya harus sehat, mengembalikan kondisi ekonomi harus dimulai dengan mengembalikan kondisi kesehatan," kata Anies, Kamis (18/2/2021).

Anies menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta yang saat ini berkurang drastis tidak disebabkan oleh salah perhitungan atau tidak adanya investasi yang masuk ke Jakarta.

Baca juga: Anies: Ekonomi Jakarta Alami Kontraksi Selama 2 Triwulan Berturut-turut

Penurunan ekonomi dipastikan merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang mengurangi interaksi keluar rumah.

"Penyebabnya karena interaksi berkurang, transaksi menurun," ujar Anies.

Karena itu, penting mengembalikan interaksi tersebut jika ingin ekonomi Jakarta kembali ke angka positif. Caranya dengan memastikan masyarakat tetap dalam kondisi sehat di tengah pandemi dan mulai berinteraksi tetapi taat menerapkan protokol kesehatan.

"Orang bisa berinteraksi dan karena itu transaksi berjalan kembali, dengan transaksi berjalan kembali semua kegiatan yang memberikan nilai tambah bisa berjalan baik. Begitu ada nilai tambah maka menghasilkan pertumbuhan ekonomi," ucap Anies.

Anies sebelumnya mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jakarta mengalami kontraksi dalam dua triwulan berturut-turut. Pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Jakarta menukik ke bawah di persentase minus 8,32 persen.

"Dan triwulan ketiga minus 3,82 persen, ini year on year datanya," kata Anies paa 22 Desember 2020.

Namun dia tetap optimis dengan data Bank Indonesia kantor perwakilan DKI Jakarta yang memproyeksi ekonomi Jakarta akan tumbuh di kisaran 5-5,4 persen di tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com