JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 57 RT di Jakarta terendam banjir hingga Jumat (19/2/2021) siang.
Berdasarkan informasi Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir disebabkan tingginya curah hujan dan luapan kali.
"Ada 57 RT atau 0,187 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta (yang terendam banjir dan genangan)," demikian informasi dari Pusdalops BNPB.
Banjir paling banyak terjadi di Jakarta Timur, yakni 52 RT. Sisanya, lima RT berlokasi di Jakarta Barat.
Baca juga: Lokasi di Cipinang Melayu yang Sempat Dikunjungi Anies Kebanjiran
Ketinggian air bervariasi hingga 1,5 meter. Banjir setinggi 1,5 meter terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Berikut data banjir di Jakarta per Jumat siang:
- Kelurahan Cipinang Melayu
Ketinggian: 40-150 sentimeter dengan jumlah 26 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi, luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter
- Kelurahan Pondok Bambu
Ketinggian: 40-70 sentimeter dengan jumlah 4 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
- Kelurahan Cipinang Muara
Ketinggian: 40-80 sentimeter dengan jumlah 3 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter
- Kelurahan Kampung Melayu
Ketinggian: 40-100 sentimeter dengan jumlah 15 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung
- Kelurahan Rawa Terate
Ketinggian: 40-60 sentimeter dengan jumlah 4 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
Baca juga: Cipinang Melayu Banjir, 60 Orang Mengungsi
- Kelurahan Rawa Buaya
Ketinggian: 40-50 sentimeter dengan jumlah 1 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
- Kelurahan Kedaung Kali Angke
Ketinggian: 40 sentimeter dengan jumlah 1 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
- Kelurahan Tegal Alur
Ketinggian: 40 sentimeter dengan jumlah 1 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
- Kedoya Utara
Ketinggian: 40-50 sentimeter dengan jumlah 2 RT
Penyebab: Curah hujan tinggi
Akibat banjir tersebut, sebanyak 182 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 694 jiwa.
Pengungsian paling banyak berlokasi di Kelurahan Cipinang Melayu.
Berikut lokasi pengungsian warga di Cipinang Melayu: