JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membongkar mafia tanah yang menipu keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal.
Polisi menyebutkan, para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda saat melakukan aksinya.
"Dalam melakukan aksinya, kelompok mafia tanah ini berbagi peran," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam rilis yang disiarkan secara daring, Jumat (19/2/2021).
Fadil menjelaskan, satu dari 15 tersangka itu berperan sebagai aktor intelektual dalam melakukan penipuan sertifikat tanah dan bangunan.
Baca juga: Polisi Tangkap 15 Tersangka Mafia Tanah yang Tipu Ibu Dino Patti Djalal, Salah Satunya Fredy Kusnadi
Kemudian, ada tersangka yang berperan sebagai sarana dan prasarana saat melakukan aksi penipuan.
"Ada yang bertindak selaku figur, dalam pengertian yang mengaku sebagai pemilik atas tanah dan bangunan," ucap Fadil.
Selain itu, kata Fadil, ada beberapa tersangka lain yang berperan sebagai staf Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) hingga berpura-pura menjadi pemilik sertifikat tanah.
"Kemudian kelompok mafia tanah ini beraksi berdasarkan peran yang saya sampaikan tadi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, ada 15 tersangka yang ditangkap dari tiga laporan dugaan penipuan sertifikat tanah dan bangungn milik ibu Dino Patti Djalal.
Baca juga: Sofyan Akan Pecat PPAT yang Terlibat Pencurian Sertifikat Rumah Milik Ibunda Dino Patti Djalal
"Dari pengungkapan tiga laporan polisi ini ada 15 tersangka yang bisa ditangkap, masing-masing LP ada lima tersangka. Jadi dari tiga LP ini totalnya adalah 15 tersangka," ujar Fadil.
Dari 15 tersangka, salah satunya adalah Fredy Kusnadi yang beberapa waktu terakhir berseteru dengan Dino.
Fadil mengatakan, Fredy ditangkap di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Fredy Kusnadi ditangkap setelah ditemukan dua alat bukti keterlibatannya dengan sindikat mafia tanah yang diduga menipu ibu Dino.
"Terkait dengan FK, tadi pagi tim penyidik telah melakukan penangkapan di Kemayoran, karena telah ditemukan dua alat bukti keterlibatan yang bersangkutan dalam kelompok mafia tanah," ucapnya.
Dino sebelumnya meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Irjen Fadil Imran untuk mengusut kasus mafia tanah.