JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kampung Siaga Bencana Jakarta Timur, Sri Ruhayati menyatakan, sedikitnya 601 warga Cipinang Melayu mengungsi ke kampus Universitas Borobudur, Sabtu (20/2/2021). Universitas Borobudur berlokasi tak jauh dari lokasi banjir.
"Per jam 15.00 WIB tadi ada 601 orang warga (mengungsi). Tapi itu sudah nambah, kami belum data lagi," ujar Sri.
Sebanyak 601 warga itu berasal dari RW 02, 03, 04, dan 010.
"Tapi yang paling banyak dari RW 04," ujar dia.
Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu Belum Surut
Sri menyatakan, sebagian pengungsi telah tinggal di pengungsian sejak Jumat kemarin karena terdampak banjir. Namun, jumlah pengungsi bertambah banyak sejak Sabtu dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Masjid Universitas Borobudur telah dipadati pengungsi. Warga dipisah berdasarkan RT dan antara RT diberi garis polisi sebagai sekat.
"Di dalam disekat kan. Nggak boleh nyampur, satu tempat itu ya satu keluarga, satu RT," kata Sri.
Karena daya tampung masjid terbatas, teras gedung kampus juga digunakan pengungsi untuk beristirahat.
Sri memaparkan bantuan mulai datang dari berbagai pihak tetapi jumlahnya masih terbatas.
"Bantuan sudah turun dari PMI, Dinsos, sama pribadi. Tiap bantuan yang datang didata dulu di posko," lanjut Sri.
"Obat, susu, pampers, pakaian dalam terbatas banget, belum pada datang (bantuan). Kalau makanan minuman ada, tapi ya dicukup-cukupinlah," kata dia.
Pada Sabtu sore pukul 16.30 WIB, tinggi air di RW 04 di Cipinang Melayu masih sekitar 30 sentimeter.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto sebelumnya memaparkan bahwa hari ini terdapat 50 RW terdampak banjir di Jakarta. Total pengunsi tercatat 1.361 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.