Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perumahan Bumi Nasio Indah Pilih Bertahan, Petugas Antar Logistik dengan Perahu Karet

Kompas.com - 21/02/2021, 12:10 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Banjir yang merendam Perumahan Bumi Nasio Indah, Jati Asih, Kota Bekasi, belum surut.

Petugas keamanan perumahan sibuk mengantar logistik dengan perahu karet untuk warga yang memilih bertahan di rumah.

Pantuan Kompas.com, Minggu (21/2/2021), petugas dan relawan hilir mudik menggunakan perahu di area depan perumahan.

Baca juga: Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter, Warga Memilih Tinggal di Rumah

Mereka juga menyiapkan sejumlah logistik yang dititipkan oleh kerabat korban terdampak banjir untuk dibawa ke lokasi warga yang bertahan.

Sebagian besar warga itu memilih bertahan karena memiliki rumah dua lantai dan belum mau untuk dievakuasi petugas, meski banjir belum juga surut sampai saat ini.

"Ya masih ada yang rumahnya punya lantai 2 masih tinggal. Kalau yang enggak punya sudah dievakuasi, entah tinggal di rumah keluarga yang lain," kata petugas keamanan perumahan Bumi Nasio Indah, Nikmat, saat ditemui di lokasi, Minggu (21/2/2021).

Menurut Nikmat, warga memilih untuk bertahan karena khawatir dengan kondisi rumah yang kosong.

Alasan lainnya, warga memilih bertahan karena tidak memiliki tempat untuk tinggal sementara.

"Mungkin mereka khawatir sama rumahnya kosong, atau dia enggak ada penampungan di mana. Untuk banjir saat ini enggak ada penampungan buat tinggal sementara. Mereka yang keluar langsung ke rumah anaknya atau tinggal sementara," kata dia.

Baca juga: Jalan Raya Jatimekar Bekasi Masih Tergenang Banjir, Arus Lalu Lintas Tersendat

Adapun untuk kebutuhan logistik, warga mendapat suplai dari petugas dan relawan yang bersiaga di lokasi.

"Makanannya disuplai, jadi diantar ke dalam menggunakan perahu karet. Ada juga keluarga yang nitip ke petugas," pungkasnya.

Banjir di kompleks Bumi Nasio Indah, Jati Asih, Kota Bekasi belum juga surut sampai Minggu (21/2/2021).

Hingga saat ini, banjir masih merendam seluruh area hingga gapura pintu masuk perumahan Bumi Nasio Indah.

Ketinggian air di kawasan pemukiman tersebut masih cukup tinggi dengan kisaran 70 sentimeter hingga 2 meter

Petugas dan relawan masih sibuk mengevakuasi warga dan juga mengantarkan logistik bagi penghuni perumahan yang memilih bertahan di lantai dua rumah.

Perumahan Nasio Indah disebut sebagai wilayah langganan banjir ketika hujan deras mengguyur wilayah Bekasi dan Bogor.

Banjir kali ini juga ditengarai karena jebolnya tanggul di sekitar perumahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com