Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas Soroti Kasus Pembunuhan di Tangsel yang 6 Bulan Belum Terungkap

Kompas.com - 12/03/2021, 15:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) menyoroti kasus pembunuhan terhadap HY (31), seorang perempuan di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, yang terjadi enam bulan lalu tetapi hingga kini belum pelakunya belum ditangkap.

HY diduga dibunuh NZ, kekasihnya sendirinya, di sebuah rumah kontrakan kawasan Kampung Kebantenan, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada 25 Agustus 2020.

"Kasus ini mendapat perhatian Kompolnas," ujar Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, Jumat (12/3/2021).

Poengky mengatakan, Kompolnas telah berkoodinasi dengan Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddin, terkait kasus tersebut. Hasilnya, polisi masih berupaya memburu tersangka pelaku ke kawasan Pemalang, Jawa Tengah dan Kuningan, Jawa Barat, tetapi belum mendapatkan hasil.

Baca juga: 5 Bulan Berlalu, Keluarga Korban Pembunuhan di Pondok Aren Minta Pelaku Segera Ditangkap

"Penyidik juga sudah menerbitkan DPO (daftar pencarian orang) dan tim Resmob Polres Tangerang Selatan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap tersangka," kata Poengky.

Keberadaan jenazah HY pertama kali diketahui warga sekitar kontraknnya. Saat itu, beberapa warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah kontrakan tersebut. Warga kemudian mencoba memeriksa sumber bau. Karena pintu kontrakan terkunci, warga masuk melalui jendela.

Warga kemudian melaporkan ke polisi temuan mereka. Petugas yang datang ke lokasi membuka paksa pintu dan melakukan pemeriksaan.

Saat diperiksa, ditemukan mayat perempuan tanpa busana dalam kondisi diikat dan dibungkus kain hitam yang dilapisi lagi dengan selimut dan dilakban.

Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.

Belakangan diketahui HY merupakan korban pembunuhan. Pelaku pembunuh itu diduga merupakan kekasihnya sendiri.

Dari keterangan tiga saksi yang diperiksa, korban diketahui datang ke kontrakan tersebut bersama seorang pria berinisial NZ pada 22 Agutus 2020. Namun sejak kedatangannya, korban tidak lagi terlihat keluar dari kontrakan sampai akhirnya ditemukan tewas pada 25 Agutus 2020 malam.

NZ pun tidak lagi berada di lokasi dan tidak diketahui keberadaannya.

Polisi mengaku kesulitan menangkap tersangka pelaku karena kerap berpindah-pindah tempat dan kini sudah melarikan diri ke luar wilayah Tangerang Selatan.

"Memang untuk identitas pelaku sudah kami temukan, cuma untuk saat ini kami masih dalam proses pencarian," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com