JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengungkapkan bahwa bentrok yang terjadi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, karena konflik lahan antara PT Pertamina Persero dan warga setempat.
PT Pertamina mengklaim menguasai lahan yang ditempati warga di Jalan Pancoran Buntu II dan hendak melakukan penggusuran.
"Salah satu momen puncak eskalasi kekerasan terjadi semalam. Warga Pancoran yg masih bertahan di tanah yang telah mereka tempati sejak lama mendapatkan serangan lemparan batu, bom molotov hingga gas air mata," tulis Kontras lewat akun Twitter @KontraS, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Bentrokan di Pancoran, 23 Orang Jadi Korban, Satu Warga Dirawat di Rumah Sakit
Wakil Koordinator II Kontras Rivanlee Anandar telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip kicauan tersebut.
"Kepolisian hanya melindungi aset Pertamina, bukan keselamatan warga," tulis akun Twitter Kontras.
Kontras menyebut, sedikitnya ada 20 warga Pancoran yang terluka akibat bentrok semalam. Kontras menyayangkan terjadinya penggusuran yang disertai kekerasan ini.
"Di 2021, di pemerintahan yg dipimpin Presiden @jokowi yg mengklaim bahwa dirinya adalah korban penggusuran, terjadi kekerasan dengan pengerahan aparat bersenjata & ormas. Konflik antara Warga Pancoran (Jaksel) & @pertamina berhiaskan kekerasan di dalamnya," tulis Kontras.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan, bentrokan di Pancoran semalam ditunggangi oleh pihak-pihak di luar sengketa tanah di Jalan Pancoran Buntu II.
Baca juga: Mobil Road Sweeper Bersihkan Sisa-sisa Batu dan Pecahan Botol Bekas Bentrokan di Pancoran
Sebelumnya, upaya mediasi antara kelompok yang bersengketa, yaitu warga Jalan Pancoran Buntu II dan Pertamina telah dilakukan.
“Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini, bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok,” kata Azis saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis dini hari.
Ia mengatakan, pihak-pihak luar yang menunggangi masalah persengketaan tanah yang menimbulkan bentrokan.
“Baik dari pihak warga maupun dari pihak yang diduga dari pihak satunya (Pertamina) juga mendatangkan massa dari luar orang yang bersengketa. Ini (massa dari luar yang bersengketa) yang menimbulkan kericuhan dan bentrokan. Sementara itu ya,” ujar Azis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.