Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Filateli: Menangguk Cuan Ratusan Juta Rupiah dari Prangko

Kompas.com - 29/03/2021, 06:03 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa memiliki hobi mengumpulkan prangko dan benda-benda pos lainnya bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.

Contohnya seperti yang dirasakan Gita Noviandi.

Namanya sudah tak asing di dunia filateli. Dia adalah seorang filatelis sekaligus Sekretaris Jenderal Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI).

Kompas.com berkesempatan berbincang dengan Gita di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/3/2021).

Gita bercerita panjang tentang bagaimana hidupnya begitu berpaut pada benda-benda flateli.

Gita sudah tertarik dengan filateli sejak duduk di bangku SMP.

Ketika itu, Gita senang melihat gambar prangko pada surat yang dikirim sang kakek untuk ayahnya.

Baca juga: Prangko, Alat Bayar Pos yang Bermetamorfosis Jadi Benda Bernilai Investasi

Ia pun memutuskan untuk menekuni hobi filateli dan masuk organisasi pada 1992.

Gita mengaku, selama kurang lebih 28 tahun berkecimpung di dunia filateli, semua harta benda yang dia miliki berasal dari investasi filateli.

"Saya setelah lulus enggak pernah kerja, semua dari prangko. Punya rumah punya segala macam dari prangko," kata Gita.

"Saya belum pernah pakai itu ijazah saya, waktu kuliah itu saya punya sertifikat lulusan terbaik, cuma enggak pernah ada yang cocok gitu," lanjutnya.

Gita menekuni filateli sebagai bisnis pada 1995.

Dia pernah memiliki prangko Lord Robert Baden Powel, kemudian dijual dengan harga Rp 275 juta.

Kata Gita, keuntungan yang dia raih dari filateli bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Pertama kali transaksi saya hanya Rp 150 juta tahun 2004, transaksi dengan orang luar negeri, di Bali," ucap Gita.

Baca juga: Perjalanan Panjang Prangko Kita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com