Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga ZA Pelaku Penyerangan Mabes Polri Disebut Tertutup

Kompas.com - 31/03/2021, 21:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga ZA, pelaku teror di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore, dikenal tertutup oleh tetangga.

Bambang (47), tetangga sebelah rumah pelaku mengatakan, keluarga ZA sudah tinggal cukup lama di Ciracas, Jakarta Timur.

"Dari sekitar tahun 1984 lah. Tapi ya gitu, keluarga Pak A (ayah pelaku) kebanyakan pada tertutup ya. Jarang komunikasi sama tetangga," tutur Bambang kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Bambang Soesatyo: Pelaku Teror di Mabes Polri Bukan Anggota Perbakin

Bambang menyebut, rumah tersebut ditinggali oleh enam orang. Terdiri dari ayah, ibu beserta empat anaknya, termasuk ZA.

ZA diketahui merupakan anak bungsu.

ZA memiliki kakak tertua, namun tidak tinggal di rumah itu. Ia tinggal di Surabaya, Jawa Timur.

Meski demikian, Bambang menyebut, tidak seluruh anggota keluarga itu bersifat tertutup.

Kakak-kakak ZA disebut cukup ramah dan menjalin komunikasi baik dengan tetangga.

"Ya paling kakak-kakaknya doang yang jalin komunikasi sama tetangga-tetangga, lumayanlah bergaulnya. Bapak Ibu dan si ZA mah enggak," ujar Bambang.

Bambang tak menyangka atas aksi ZA di Mabes Polri.

Baca juga: Keluarga Pelaku Penyerangan Mabes Polri Datangi RS Polri Kramat Jati

"Sama sekali enggak nyangka. Tapi memang betul dari perawakannya, itu dia orangnya, benar," ujar Bambang.

Rumah ZA, Rabu petang, didatangi aparat kepolisian sebagai buntut dari aksi teror ZA di Mabes Polri.

Polisi memasang garis polisi di depan kediaman ZA. Polisi juga menginterogasi pihak keluarga di dalam rumah.

Hingga pukul 21.06 WIB, pemeriksaan masih berlangsung.

Sementara itu, orangtua ZA dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara untuk melihat jasad anak bungsunya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com