Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Varian Baru Virus Corona, Dinkes DKI: Enggak Mungkin Enggak Ada di Jakarta

Kompas.com - 13/04/2021, 20:02 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, saat ini beragam varian baru virus corona tidak bisa dipungkiri sudah ada di DKI Jakarta.

Kementerian Kesehatan dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebelumnya sudah mengumumkan varian baru virus corona sudah ada di Jakarta.

"Kita tidak bisa pungkiri, dengan yang namanya transportasi yang begitu mudah, termasuk antarnegara, pasti varian baru virus yang sebelumnya di negara lain, tidak lama pasti akan masuk ke negara kita," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Kasus Mutasi Virus Corona E484K Eek Ditemukan di Jakarta, Apa Itu?

Dia mengatakan, Jakarta sebagai pintu masuk internasional sudah pasti menjadi tempat paling berisiko terjadinya penularan varian baru virus corona.

"Enggak mungkin enggak ada-lah (varian baru virus corona di Jakarta), dalam arti pintu masuk negaranya di Jakarta kok," kata dia.

Dia mengatakan, virus corona yang mampu berkembang dan bertahan hidup di lingkungan baru bisa jadi sudah menyebar ke berbagai penjuru Jakarta.

Baca juga: Penjelasan Lembaga Eijkman soal Mutasi Virus Corona E484K Lebih Cepat Menular

Dinkes DKI, kata Dwi, sebisa mungkin melakukan testing dan pelacakan secara masif agar orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Jakarta bisa segera diisolasi dan bisa mengurangi penyebaran virus.

"Intinya tetap kecepatan melakukan testing dan tracing itu harus dijaga supaya orang yang sakit dapat segera diperiksa dan melakukan isolasi, begitu juga untuk kontak eratnya," kata Dwi.

Selain itu, kecepatan untuk melakukan vaksinasi Covid-19 juga menjadi penentu agar varian baru tersebut bisa terhenti penyebarannya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Varian Virus Corona E484K di Jakarta

Sehingga, dalam waktu singkat setelah vaksinasi, orang-orang yang hidup di Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta, bisa membentuk kekebalan kelompok dengan cepat.

"Sehingga tercapai herd immunity-nya," kata Dwi.

Adapun soal mutasi virus corona E484K ditemukan di DKI Jakarta pernah dijelaskan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Trimidzi.

Nadia mengatakan, mutasi tersebut ditemukan setelah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman melakukan pemeriksaan pada Februari 2021 dan pasien sudah dinyatakan sembuh.

"Spesimen (diperiksa) bulan Februari oleh Lembaga Eijkman dan sudah sembuh. Ini dari Februari," kata Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com