Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Masjid Istiqlal: Dicanangkan Soekarno, Diresmikan Soeharto, Direnovasi Jokowi

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 16:01 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah berusia puluhan tahun, Masjid Istiqlal punya sejarah panjang. Dalam proses pembangunannya saja, masjid ini melibatkan dua era pemerintahan, yakni pemerintahan orde lama sampai orde baru.

Bahkan, setelah kokoh berdiri sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara hingga saat ini, Pemerintah RI masih menaruh perhatian besar pada masjid di Jakarta Pusat ini.

Anggaran besar-besaran dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) digelontorkan untuk renovasi masjid yang beralamat di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Dicanangkan Soekarno

Kepala Sub Bagian Humas Masjid Istiqlal Nur Khayin menceritakan, pembangunan Masjid Istiqlal sudah muncul sejak era awal kemerdekaan Indonesia.

"Dimulai ketika penyerahan kedaulatan Indonesia dari Belanda tahun 1949. Lalu tahun 1950 ada ide untuk mendirikan masjid yang besar atas rasa syukur kemerdekaan," kata Nur Khayin saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Friedrich Silaban, Seorang Nasrani yang Pelajari Wudu dan Shalat demi Rancang Masjid Istiqlal

Kata "Istiqlal" yang diambil dari bahasa Arab memiliki arti merdeka. Oleh karena itu, kata tersebut dipilih sebagai rasa syukur sekaligus simbol kemerdekaan.

Nur Khayin menceritakan, saat itu ide awal pendirian masjid ini datang dari Menteri Agama KH Wahid Hasyim bersama tokoh Islam Anwar Tjokro Aminoto.

Pada 1954, ide untuk membangun Masjid Istiqlal semakin matang dan akhirnya disampaikan kepada Presiden Soekarno.

"Ide ini pun mendapat sambutan yang hangat dari Presiden Soekarno. Bahkan Presiden Soekarno juga ikut memimpin langsung menjadi panitia," ujar Nur Khayin.

Pada 1954, sayembara untuk merancang arsitektur Masjid Istiqlal dimulai. Menurut Nur, saat itu ada 30 arsitek yang ikut mendaftar.

Namun, hanya 22 arsitek yang akhirnya menyerahkan berkas.

Dewan juri yang dipimpin akhirnya menetapkan seorang arsitek Nasrani Friedrich Silaban sebagai pemenang sayembara.

Meski seorang non-muslim, Friedrich Silaban dianggap bisa memadukan unsur Islam dan nasionalisme dalam rancangannya.

Misalnya, kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945.

Terdapat ukiran ayat kursi yang melingkari bagian dalam kubah.

Baca juga: Mengenal Silaban Dome, Kubah Masjid Istiqlal yang Dibuat Sampai Konsultasi ke Jerman

Masjid Istiqlal juga ditopang oleh 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awwal.

Selain itu, Masjid Istiqlal memiliki empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Kelima lantai ini melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah shalat wajib dalam sehari, serta jumlah sila dalam ideologi negara Indonesia, Pancasila.

Lalu di bagian luar masjid, terdapat menara yang memiliki tinggi 6.666 sentimeter. Angka ini melambangkan keseluruhan jumlah ayat dalam Al-Quran.

Menara masjid yang hanya berjumlah satu juga melambangkan tanda keesaan Allah.

Setelah rancangan Friedrich Silaban ditetapkan sebagai pemenang, proses rencana pembangunan Masjid Istiqlal terus berjalan.

Pada 1961, pembangunan masjid itu dimulai ditandai dengan pemancangan tiang pertama oleh Presiden Soekarno.

"Tanggal 24 Agustus 1961 dimulai pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal," ucap Nur Khayin.

Diresmikan Soeharto

Meski demikian, pembangunan Masjid Istiqlal berjalan lambat. Hingga penghujung masa pemerintahan Soekarno pada 1967, bangunan masjid masih merupakan pilar-pilar beton yang tegak berdiri tanpa atap.

Penyebab lamanya pembangunan masjid dikarenakan beragam gejolak politik dan ekonomi pada 1960-an.

Krisis ekonomi yang terjadi pada masa itu membuat pemerintah kesulitan mengucurkan dana untuk pembangunan masjid.

Baca juga: Masjid Istiqlal, Ekspresi Rasa Syukur Kemerdekaan hingga Toleransi

Berbagai konflik politik hingga meledaknya peristiwa Gerakan 30 September Partai Keadilan Indonesia (G30-SPKI) semakin membuat nasib pembangunan Masjid Istiqlal tidak jelas.

Namun, Presiden Soeharto melanjutkan pembangunan Masjid Istiqlal.

Menteri Agama KH M Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid. KH Idham Chalid ditunjuk sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Presiden Soeharto ikut turun tangan selaku Ketua Penyantun Masjid Istiqlal dengan menyediakan anggaran pembangunan sejak Pelita I hingga Pelita II.

Masjid Istiqlal akhirnya rampung dibangun dan diresmikan Presiden Soeharto pada 1978.

Artinya pembangunan masjid membutuhkan 17 tahun jika dihitung dari waktu pemancangan tiang pertama oleh Soekarno.

Sejak diresmikan Soeharto, Masjid Istiqlal terus digunakan oleh umat Islam untuk beribadah.

Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal juga kerap dikunjungi oleh para wisatawan mulai dari lokal dan mancanegara, baik yang beragama Muslim maupun non Muslim.

Masjid ini juga sekaligus menjadi simbol toleransi dan keharmonisan antarumat beragama karena letaknya yang persis berada di seberang Gereja Katedral.

Direnovasi Jokowi

Setelah 40 tahun lebih berdiri menjadi rumah ibadah bagi umat Islam, Masjid Istiqlal untuk pertama kalinya direnovasi secara besar-besaran.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah menganggarkan Rp 511 miliar untuk renovasi ini. Seluruhnya diambil dari APBN.

Proses pengerjaan dimulai sejak 2019 dan akhirnya rampung pada pertengahan tahun 2020.

Renovasi ini meningkatkan berbagai fasilitas seperti pembangunan gedung parkir, penataan kawasan, arsitektur, interior, renovasi sistem mekanikal, elektrikal, dan jaringan perpipaan.

Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Istiqlal itu pada 8 Januari 2021.

Jokowi memuji renovasi Masjid Istiqlal yang memperhatikan aspek arsitektur, seni, estetika, tetapi juga mempertahankan desain Masjid Istiqlal sebagai cagar budaya.

"Renovasi Masjid Istiqlal agar semakin megah bukan untuk gagah-gagahan, bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam, tetapi seluruh bangsa Indonesia," ujar Jokowi.

Setelah renovasi diresmikan Jokowi, Masjid Istiqlal akhirnya kembali dibuka untuk umum pada bulan Ramadhan 1443 Hijriyah.

Namun, masjid itu dibuka dengan pembatasan yang ketat guna mengantisipasi penularan Covid-19.

Setelah renovasi besar-besaran, dibangun pula terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Proyek terowongan bawah tanah yang menghubungkan dua rumah ini mulai dibangun sejak 20 Januari 2021.

Proyek ini menelan anggaran hingga Rp 40 miliar yang berasal dari APBN.

Wakil Ketua bidang Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, pembangunan terowongan ini merupakan usulan dari pimpinan dua rumah ibadah.

Usul ini disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan disambut baik.

Abu menekankan, terowongan tersebut bukan hanya berfungsi sebagai simbol kerukunan umat Islam dan Nasrani.

Namun, terowongan itu memang mempunyai fungsi untuk memudahkan dua pimpinan rumah ibadah saat hendak berkunjung.

Selain itu, umat kedua rumah ibadah yang selama ini kerap berbagi parkiran saat hari besar keagamaan juga bisa menggunakan terowongan tersebut sehingga tak perlu lagi menyeberang jalan.

"Selama ini untuk menyeberang kan susah. Apalagi untuk yang sudah tua. Jadi nanti parkir di basemen Istiqlal, mereka keluar mobil tinggal jalan masuk terowongan," kata Abu saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com