Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Porang, Tanaman yang Sedang Naik Daun karena Bikin Petani Jadi Miliarder

Kompas.com - 22/04/2021, 15:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) tengah menjadi primadona di kalangan para petani Indonesia. Harganya yang menjanjikan membuat tanaman yang masuk klasifikasi umbi-umbian ini makin diburu.

Kementerian Pertanian (Kementan) dalam laman resminya menyebutkan, tanaman satu ini memiliki peluang besar untuk ekspor. Hal itu menjadi nilai strategis bagi tanaman ini.

Guru Besar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University Edi Santosa mengungkapkan, tanaman porang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kandungan senyawa yang ada di dalamnya.

Baca juga: Sejarah Porang, Bermula dari Temuan Jepang saat Menjajah Indonesia

Berdasarkan penelitian, kata Edi, tanaman porang memiliki kandungan senyawa glukomanan yang tinggi.

"Senyawa glukomanan ini dinilai dapat menjadi sumber bahan pangan yang sehat, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, mencegah kanker, menurunkan berat badan, dan mengatasi sembelit," ungkap Edi, Kamis (22/4/2021).

"Di sisi lain, senyawa glukomanan ini juga dapat dimanfaatkan untuk pelapis obat di bidang medis,' tambah Edi.

Edi menambahkan, dari 200 spesies tanaman amorphophallus, hanya ada tiga jenis yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Baca juga: Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal? Ini 6 Alasannya Menurut Pakar IPB

Jenis tersebut adalah amorphophallus konjac, amorphophallus paeoniifolius (suweg) dan amorphophallus muelleri (porang atau iles-iles).

“Dari tiga jenis tanaman komersial ini, di Indonesia yang paling banyak berkembang hanya ada dua, yaitu A. paeoniifolius dan A. muelleri,” katanya.

Ia menyebutkan, tanaman porang awalnya merupakan tanaman hutan. Pemanfaatan porang dimulai sejak masa penjajahan Jepang di tahun 1942. Ketika itu tentara Jepang memanfaatkan porang sebagai logistik perang.

Edi menjelaskan, tanaman porang mulai intensif dibudidayakan sejak tahun 1980-an. Saat itu, Perhutani mengintroduksi porang atau iles-iles ke Cepu. Tanaman porang tersebut ditanam di bawah tegakan tanaman jati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com