Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayembara Desain Tugu Pamulang Belum Bisa Dimulai, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/04/2021, 18:23 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten tak kunjung memulai sayembara desain baru untuk Tugu Pamulang di Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan.

Sayembara dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat terkait bentuk baru Tugu Pamulang yang diharapkan ketika revitalisasi dilaksanakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Tranggono menjelaskan, pihaknya saat ini masih membahas mekanisme dan administrasi penyelenggaraan sayembara rancangan baru Tugu Pamulang.

"Jadi mekanisme sayembara ini kami lagi kaji. Administrasinya lagi kami siapkan. Kan harus ada panitia dan sebagainya," ujar Tranggono saat dihubungi, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Tugu Pamulang Tangsel Batal Dibongkar, Pemprov Banten: Sudah Sesuai dengan Gambarannya

Menurut Tranggono, sayembara tersebut kemungkinan baru bisa dimulai setelah Lebaran 2021, saat seluruh persiapan dan pembentukan panitia selesai dilakukan.

Selain itu, lanjut dia, Dinas PUPR Provinsi Banten masih harus mengerjakan sejumlah proyek lain yang saat ini sedang berjalan.

"Mungkin sambil menunggu (persiapan) ini, sehabis Lebaran (dimulainya). Kami juga lagi menyiapkan proyek-proyek yang lain. Tapi paling tidak seperti itu," ungkap Tranggono.

Pemerintah Provinsi Banten memastikan bahwa Tugu Pamulang saat ini tidak akan dibongkar, sampai nantinya direvitalisasi dengan desain baru yang didapatkan dari sayembara.

"Jadi gini itu kan sudah sesuai dengan rancangan awal, sudah selesai. Pas di lapangan, ternyata ada dinamika masyarakat yang minta diubah, itu kita fasilitasi (lewat sayembara)," pungkasnya.

Baca juga: Pemkot Tangsel Minta Dilibatkan dalam Revitalisasi Tugu Pamulang, Wawalkot: Saat Tender, Diajak Ngobrol...

Sebagaimana diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar. Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.

Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Namun, Pemprov Banten menyebut desain Tugu Pamulang yang beredar di media sosial itu merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk.

Permintaan perubahan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com