Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kontrakan di Kedaung Tangsel Longsor ke Saluran Air, Warga Harapkan Bantuan Pemkot

Kompas.com - 30/05/2021, 17:20 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiga rumah kontrakan di kawasan Jalan Bulak Wangi II RT 05 RW 07 Kelurahan Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, longsor. Dua keluarga yang menghuninya dievakuasi.

Ketua RT 05 RW 07 Keluarga Kedaung Hartono menjelaskan, peristiwa longsornya rumah kontrakan terjadi pada Jumat (28/5/2021) malam.

"Kejadian itu magrib lah sekitar jam 18.00 WIB. Saya langsung kesana nge-cek pas tahu," ujar Hartono saat diwawancarai, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Jalan Provinsi di Perbatasan Banten-Jabar Tertimbun Longsor, Warga Terisolasi

Menurut Hartono, tiga kontrakan tersebut diduga longsor lantaran pondasi bagian belakang rumah rapuh dan tak kuat menahan beban bangunan beserta isinya.

Sebab, pondasi bangunan kontrakan tersebut dibangun di saluran air dan diduga rapuh karena bertahun-tahun terkikis aliran air.

"Itu bangunan dari tahun 2006 kalau enggak salah. Pondasinya rapuh karena dia (dibangun) numpang sama saluran itu," kata Hartono.

Baca juga: Sejumlah Makam di TPU Jeruk Purut Longsor, Batu Nisan Berserakan

Saat ini, kata Hartono, dua kepala keluarga yang menempati kontrakan tersebut sudah mengungsi ke rumah kerabatnya.

Sementara satu kontrakan yang ambuk belum disewakan karena baru selesai direnovasi.

"Jadi dua doang yang keisi. Satunya baru kelas renovasi. Penghuninya yang satu tinggal di kontrakan lain dekat situ, kalau satu lagi numpang di saudaranya," ungkap Hartono.

Adapun sampai saat ini, warga bersama pemilik kontrakan tengah merapikan puing-puing bangunan yang longsor agar tidak menutupi saluran air dan mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar lokasi.

Sementara itu, Hartono mengaku belum ada penanganan atau bantuan yang diberikan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait longsornya kontrakan tersebut.

"Ya jadi sementara untuk kebutuhan sehari-hari (korban) kami obrolin sama bendahara warga. Buat makan alakadarnya gitu," ucap Hartono.

"Dari Pemerintah Kota belum infonya besok senin baru mau ninjau. Makanya sementara ini puing-puing dibenahin dulu. Berharapnya kalau besok beneran datang bisa langsung ditangani," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com