Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Minta Jatah Vaksin Covid-19 Untuk Kota Bogor Diperbanyak

Kompas.com - 01/06/2021, 21:47 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta kepada pemerintah agar memberikan atensi khusus terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek, khususnya untuk Kota Bogor, Jawa Barat.

Bima mengatakan, berdasarkan hasil pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, pada pekan lalu, wilayah Bodebek harus menjadi prioritas utama vaksinasi karena sangat rawan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta.

"Ini arahan juga dari Pak Presiden ketika kami kepala daerah dipanggil ke Istana pada minggu lalu, beliau menekankan Bodebek ini harus prioritas utama," kata Bima, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Viral Video Mobil Diamuk Massa di Pintu Tol Ciledug 2, Polisi: Pelaku Tabrak Lari

Bima menyebut, saat ini target penerima vaksin Covid-19 di Kota Bogor baru mencapai 20 persen atau sekitar 150.000 orang dari total target 800.000 orang.

Bima pun meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengalokasikan lebih banyak vaksin, bahkan meminta agar langsung dikirim ke Kota Bogor.

"Baru sekitar 18-20 persen lah. Jadi kita meminta kepada kementerian untuk alokasi lebih, supaya bisa dipotong rantainya. Kalau dari Jakarta terus ke Bandung dulu, dikirim lagi ke Bogor kan lama ya. Kita ingin atensi khusus di Jabodetabek," sebut Bima.

Baca juga: Daftar SMA Terbaik di Bogor Berdasarkan Nilai UTBK 2020

"Memang ada kelemahan, Bogor ini mendapatkan jatah dari Provinsi di Bandung. Pak Menkes minta untuk dievaluasi, ditambah vialnya supaya bisa diberikan kepada segmen yang lebih luas," jelasnya.

Pemerintah terus mengebut akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya saat ini tengah menyusun skala prioritas agar pelaksanaan vaksinasi di wilayah Jabodetabek bisa dipercepat.

Dari laporan yang diterimanya, suplai vaksin untuk wilayah Kota Bogor masih jauh dari target.

Sebab itu, Budi mengaku akan memberikan jatah vaksin lebih banyak lagi agar banyak masyarakat Kota Bogor yang bisa divaksinasi.

"Bogor ternyata suplai vaksinnya masih jauh agak di bawah. Jadi, oleh karena itu nanti saya mau balik ke Jakarta, kita mau memberikan lebih banyak vaksin lah ke Bogor," ungkap Budi.

"Bogor ini kan dekat sama Jakarta. Karena ini tidak bisa dilihat sebagai daerah yang berbeda, harus dilihat sebagai satu klaster Jabodetabek," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com